Bupati Wajibkan Kantor Desa Harus Buka Mulai Pukul 7 Pagi

Bupati Wajibkan Kantor Desa Harus Buka Mulai Pukul 7 Pagi

KUNINGAN – Bupati H Acep Purnama SH MH secara resmi melantik 91 kepala desa (kades) hasil Pilkades serentak 6 Agustus 2017 di Pendopo Bupati Kuningan, Selasa (3/10). Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para kades baru itu berlangsung khidmat disaksikan para pejabat daerah, forum pimpinan daerah, termasuk hadir pula Danlanal Cirebon Letkol Mar Yustinus Rudiman, serta para keluarga besar masing-masing kades dan undangan lainnya. Kepala DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Drs Deniawan MSi diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pemdes H Akhmad Faruk SSos MSi selaku penyelenggara kegiatan, membacakan satu persatu kades terpilih sebelum dilakukan prosesi pelantikan oleh bupati. Tampak bupati dan para pejabat daerah serta para undangan lainnya memperhatikan secara seksama siapa saja kades baru yang akan dilantik tersebut. Usai prosesi pelantikan berlangsung, Bupati H Acep Purnama SH MH dalam sambutannya menyampaikan, pelantikan kades tersebut bertepatan dengan tahun baru Muharam 1439 H, dengan harapan momentum ini menjadi penyemangat untuk para kades yang baru dilantik menjadi pemimpin desa yang baik. Majunya Kabupaten Kuningan, kata Acep, tak terlepas dari majunya desa. Ia juga menyampaikan selamat kepada para kades yang baru dilantik, serta kepada seluruh masyarakat agar tidak ada lagi yang dukung mendukung atau tidak mendukung, karena semua pusat pemerintahan di desa ada di balai desa. “Proses pilkades telah dilaksanakan secara demokratis, arif dan bijaksana. Pilkades langsung sudah berjalan sejak jaman dahulu kala, tapi pilkada dan pilpres baru beberapa kali saja. Jadi, kades itu harus bangga karena dipilih langsung sejak lama oleh masyarakat. Terpilihnya kades merupakan pintu masuk untuk membangun segala bidang. Ini pilkades kedua yang dilaksanakan serentak di 93 desa di Kuningan, semoga pemimpin baru bisa berkarya dan bisa bertindak lebih baik lagi,” harap Acep. Dalam kesempatan itu, Acep menyampaikan ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas telah meninggalnya dua kades terpilih yang tidak sempat dilantik, yakni Ono, Cakades Cieurih Kecamatan Cidahu dan Tito Sumarna, Cakades Cineumbeuy Kecamatan Lebakwangi. Dengan demikian, dari 93 kades terpilih, kemarin hanya 91 kades yang dilantik dan siap bertugas memimpin desanya masing-masing. Terkait pilkades, lanjut Acep, mungkin saja terdapat perbedaan dukungan dan pendapat. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh pihak agar dari sekarang tidak ada lagi poros-poros yang bisa membuat sekat di masyarakat, karena menurutnya poros itu ada di balai desa sebagai pusat pemerintahan desa. “Dari sekarang jangan ada lagi poros timur, poros barat, poros selatan dan sebagainya. Poros itu ada di balai desa. Mari kita rekonsiliasi untuk memajukan desa, sehingga tidak ada kelompok pendukung dan bukan pendukung, tapi semua masyarakat harus dilayani tanpa kecuali,” imbaunya seraya menyebutkan partisipasi pemilih cukup tinggi hingga mencapai 73 persen, dan desa yang partisipasi pemilihnya paling tinggi, yakni Desa Gunung Manik Kecamatan Ciniru sebanyak 94,5 persen. Lebih lanjut bupati menyampaikan amanatnya kepada para kades beserta jajarannya agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, yakni dengan membuka kantor desa mulai pukul 7.00 WIB tanpa alasan. Hal itu harus dilakukan mengingat kepada bupati terdapat laporan banyak aparat desa yang belum juga masuk kerja walaupun sudah pukul 09.00 WIB. Ia juga mengingatkan agar kades senantiasa selalu berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat dan lembaga desa dalam menyikapi berbagai persoalan, dengan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat. “Buat produk hukum bersama BPD, LPM dan tokoh masyarakat, konsultasikan dengan camat, DPMD, konsolidasi dengan semua lembaga desa, BPD, LPM, Karang Taruna, RT RW dan lain sebagainya. Musyawarah mufakat bila ada masalah, miliki jiwa responsif, ambil kebijakan yang baik, gali sumber daya desa, apabila berpotensi maka berdayakan, kalau mampu dibiayai oleh desa silakan, kalau tidak ya konsultasikan dengan pemda selama sesuai aturan, hindari ancaman-ancaman dari teroris, hoax dan lain-lain. Kelola keuangan desa secara transparan, akuntabel, mengingat anggaran cukup besar, bahkan Presiden mau menambah tahun ini,” imbaunya lagi. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: