Tak Memenuhi Standar, Skatepark Kebumen Dianggap Asal-asalan

Tak Memenuhi Standar, Skatepark Kebumen Dianggap Asal-asalan

CIREBON - Area skatepark kebumen nyatanya tak berfungsi sebagaimana diharapkan. Skatepark Kebumen tersebut kini terbilang sepi dan jarang digunakan. Dion selaku admin Skate Party Cirebon mengatakan, komunitas skateboard di Cirebon sangat mengapresiasi pemerintah karena telah memberikan ruang bagi para pencinta skateboard. Namun, dia merasa pembangunan skatepark tidak sesuai standar. Alat skatepark yang dibangun jauh dari standar, seperti boks atau table yang kurang tinggi dan tidak lebar. Lalu rel yang sempit sehingga tak ada space untuk naik. \"Alatnya atau areanya sempit, sehingga sulit untuk dipakai, nggak nyaman. Banyak yang tak sesuai standar juga sehingga bisa membahayakan para pemain skateboard,\" ungkapnya. Selain itu, dari sisi kebersihan, area ini terbilang masih kotor. Selain sampah berserakan, ada area ini berpasir. Jelas ini sangat membahayakan para pemain skateboard. \"Pasir bisa menghambat wheel untuk berjalan, kalau wheels nggak berjalan bisa-bisa jatuh,\" tuturnya. Sementara itu, Dimas Asrahadi selaku Ketua Cirebon Skateboarders Family mengatakan skatepark Kebumen terkesan dibuat asal-asalan. Pada awal pembuatan area tersebut, luas area skatepark sangatlah kecil sama seperti lapangan voli. \"Kami komplain, akhirnya presisinya ditambah 9m,\" ungkapnya. Meski begitu, tetap saja area skatepark ini tidak memenuhi standar. Misalnya, landasan yang sangat amat rapuh. Seharusnya landasan skatepark dibuat dari full beton. Namun skatepark kebumen tidak dibuat dari beton. Ketika beberapa kali berlatih permukaan skatepark langsung gompel. \"Nggak kuat landasannya, padahal kan kalau skateboard latihannya pasti akan membetur keras landasan. Ini membuat kami sibuk membersihkan landasan yang akhirnya rusak atau gompel,\" paparnya. Dengan kondisi yang demikian, wajar saja jika kini para komunitas skateboard memilih berlatih skate di tempat lain. Mereka juga menilai pembuatan area Skatepark Kebumen terkesan asal-asalan. Pasalnya, saat akan membuat area skatepark, tak ada koordinasi dengan komunitas skateboard. Saat skatepark jadi tak heran jika skatepark tak sesuai yang diharapkan seperti skatepark di kota-kota besar yaitu Jakarta, Bekasi, Bogor, dan beberapa kota lainnya. \"Saat saya tanya ke pihak yang membangun mereka menjawab skatepark yang didanai kurang dari Rp200juta. Kalau memang benar sayang sekali dana sebesar itu tidak dibuat dengan serius. Kalau seperti ini sama saja seperti bangunan garasi,\" jabarnya. Kini beberapa komunitas skateboard pun memilih berlatih di Bima, dengan alat yang dibuat sendiri. Saat ini salah satu provider pun sedang mencoba membuat bangunan skatepark yang diharapkan okleh komunitas skateboard. \"Sekarang prosesnya sudah sedang pembuatan pondasi. Semoga yang ini benar karena sejak awa ada koordinasi dengan kami,\" pungkasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: