Pelayanan E-KTP Dikritik, Disdukcapil: Perekaman Bisa di Kecamatan

Pelayanan E-KTP Dikritik, Disdukcapil: Perekaman Bisa di Kecamatan

  CIREBON - Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon dikeluhkan masyarakat. Salah satunya mengenai ruangan kurang representatif dan tidak mencerminkan pelayanan publik yang semestinya. \"Saya kok miris ya melihat ruang layanan KTP. Kantornya kurang layak untuk melayani masyarakat,\" ujar tokoh masyarakat, Sri Maryati, kepada Radar. Sri menilai, ruangan KTP tidak layak dari sisi layanan yang prima. Idealnya, kantor-kantor yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat harus memiliki performance prima baik dari sarana maupun sumber daya manusia. \"SDM-nya pun perlu di-upgrade. Kalau ada ibu hamil atau ibu yang bawa anak tentu sangat kurang nyaman, sampe menunggu di area parkiran, karena memang sangat sempit ruangannya,\" jelas aktivis HIV AIDS dan perempuan ini. Sri berharap, kantor kedinasan yang tugasnya melayani masyarakat setidaknya menambahkan unsur layanan publik. Diantaranya penyedia layanan, penerima layanan, jenis layanan dan kepuasan pelanggan. Unsur tersebut, menjadi bagian yabng harus menjadi perhatian penting. \"Kalau dilihat dari unsur yang keempat, mestinya harus dilakakan evaluasi berkala agar upaya peningkatan pelayanan publik terus dilakukan oleh pemerintahan Kota Cirebon,\" harapnya. Dia menegaskan, kritik terhadap layanan tersebut sebagai bentuk , seraya berharap adanya perbaikan dari segi infrastruktur maupun SDM di disdukcapil. Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Disdukcapil, Sanusi S Sos mengatakan, untuk pelayanan KTP bagi warga Kota Cirebon bisa dilakukan di masing-masing kecamatan. Saat ini untuk perekaman e-KTP juga tidak perlu ke disdukcapil. “Sekarang pun yang daftar masih kita kasih suket ,karena blanko untuk e-KTP belum ada,\" katanya. Untuk keberadaan SDM, Sanusi tak menampik bahwa disdukcapil kekurangan SDM. Saat ini, hanya ada sekitar 28 orang untuk mengurusi masalah kependudukan. Tapi hal serupa juga terjadi di dinas lain. Masalah SDM ini memang cukup pelik. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: