Nadran Gunungjati Bakal Jadi Agenda Pariwisata Jabar

Nadran Gunungjati Bakal Jadi Agenda Pariwisata Jabar

CIREBON - Acara tradisi tahunan Nadran dan Sedekah Bumi Gunungjati semakin menarik berbagai kalangan. Pantas saja, jika Disbudparpora Kabupaten Cirebon berencana memasukkan tradisi ini dalam agenda pariwisata Provinsi Jawa Barat. \"Kita akan masukkan Nadran dan Sedekah Bumi Gunungjati ini ke dalam agenda tahun 2018 sebagai kegiatan pariwisata Jabar dan nasional. Mudah-mudahan bisa dilakukan. Karena itu, penataan peserta dan pengunjung pada perayaan tahun depan, akan diperbaiki, sehingga akan jauh lebih nyaman,\" ujarnya saat menghadiri acara Nadran dan Sedekah Bumi Gunungjati, Sabtu siang (14/10). Untuk memasukkan ke dalam agenda pariwisata Jawa Barat, pihaknya akan mengubah penanggalan pelaksanaan Nadran dan Sedekah Bumi. Kalau saat ini menggunakan kalender hijriyah, akan diubah menggunakan kalender masehi. \"Yang belum dipastikan tanggal pelaksanaannya. Karena bukan pakai masehi tapi hijriyah. Sehingga perlu koordinasi dengan keraton dan panitia lokal,\" tuturnya. Menurut Hartono, pelaksanaan Nadran dan Sedekah Bumi tahun 2017 ini jauh lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Terutama jumlah peserta yang bertambah banyak menjadi 227 peserta, sedangkan tahun 2016 hanya 163 peserta. Pantauan Radar di lapangan, ribuan warga Cirebon dan sekitarnya, tumpah ruah di sepanjang Jalan Raya Kecamatan Gunung Jati hingga Bunderan Krucuk, Kota Cirebon. Warga dengan antusias menyaksikan arak-arakan yang ditampilkan para peserta Nadran dan Sedekah Bumi Gunungjati. Peserta menampilkan puluhan ogoh-ogoh kreasi masyarakat Kecamatan Gunung Jati. Terlihat juga Bupati Cirebon Dr H Sunjaya Purwadisastra MM MSi diarak seperti raja yang dikawal puluhan prajurit. Karnaval Nadran itu dimulai sekitar pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB, Sabtu (14/10). Adapun rute arak-arakan dimulai dari Komplek Makam Sunan Gunung Jati, putar balik di Bunderan Krucuk dan kembali menuju Komplek Makam Sunan Gunung Jati. “Saya rutin menyaksikan arak-arakan Nadran dan Sedekah Bumi Gunungjati. Menarik karena berbagai kreasi masyarakat yang unik-unik dan spektakuler ditampilkan. Ini simbol kesyukuran kita atas nikmat yang selama ini diberikan Yang Maha Kuasa,” ungkap Abdullah kepada Radar di sela-sela acara. Untuk mengatur arus lalu lintas mengantisipasi kemacetan panjang, Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar memberlakukan rekayasa lalu lintas. Kepolisian menutup akses menuju arah Indramayu dari pukul 13.00 WIB hingga setelah Isya. Semuanya dilakukan untuk kelancaran arak-arakan. Untuk memaksimalkan pengaturan di lapangan, kepolisian menerjunkan 200 personel gabungan. Sejak awal hingga selesainya arak-arakan, berlangsung aman dan lancar. Tidak ditemukan insiden yang berarti.  (den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: