Estimasi PT KAI Bisa Meleset

Estimasi PT KAI Bisa Meleset

BOGOR - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berpacu dengan waktu. Dua hari sudah perbaikan jalur Bogor-Jakarta KM45, Cilebut, Bogor dikerjakan, tapi progres pemulihan dua jalur belum mencapai 5 persen. Estimasi pengerjaan proyek ´sangkuriang´ itu terancam meleset, lumpuhnya jalur Bogor-Jakarta pun bisa lebih lama lagi. Pantauan Radar Bogor (Radar Cirebon Group), Jumat (23/11) kemarin, sekitar pukul 15.00 sore, pemadatan tanah penyangga rel dihentikan akibat derasnya guyuran hujan. Hingga malam, sedikitnya 150 pekerja belum bisa melanjutkan pengerjaan proyek ´sangkuriang´ itu, padahal sudah terhenti lebih dari lima jam. “Kalau sampai pemulihan dua dua jalur rel, memang masih kecil, belum 5 persen. Tapi, pengerjaan tahap pertama untuk memfungsikan kembali jalur kanan sekitar 15-20 persen. Tahap pertama estimasi kami rampung Selesa (27/11) depan, kalau tahap kedua bulan depan,\" kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono, kemarin. Sebelum dihentikan, pengerjaan fokus pada pembukaan akses alat berat untuk menjangkau dasar tebing, sehingga pembangunan talud dapat segera dilakukan. Bukan hanya membutuhkan lebih dari 35 ribu meter kubik tanah, untuk membuat fondasi lebih kuat dari sebelumnya, kerangka besi baja ditanah bersamaan dengan penumpukan bebatuan kali. Sebanyak empat alat berat dioperasikan untuk menata longsoran tanah. Pasalnya, tingginya curah hujan bisa menggemburkan kembali tebingan setinggi 35 meter itu. Siang dan malam, pengerjaan pembangunan talud dengan panjang sekitar 200 meter itu nyaris tanpa henti. “Kami berhenti hanya saat hujan, sebab bisa membahayakan pekerja. Selain itu, kalau dipaksakan, tanah bisa gembur lagi karena terinjak-injak. Untuk melindunginya, sudah dilapisi terpal di bagian atas,” terang Sugeng. Sementara pemadatan tebing dilakukan, lanjut Sugeng, perbaikan Listrik Aliran Atas (LAA) pun menjadi prioritas. “Kalau jalur Bogor-Jakarta sudah tersambung, kami lebih tenang mengerjakan tahap dua, karena jadwal perjalanan bisa dipulihkan. Jalur Bogor-Jakarta pun bisa tersambung, meski di lokasi ini harus menurunkan kecepatan,” tambahnya. Sembari longsor di Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraha, Kabupaten Bogor itu ditanggulangi, kata Sugeng, sekitar 490 gerbong atau 60 rangkaian kereta tetap dioperasikan untuk melayani penumpang KRL Bogor-Jakarta, meski saat ini hanya sampai Stasiun Bojonggede. “Satu rangkaian kereta bisa melayani lima sampai enam perjalanan dalam sehari,” jelasnya. Seperti diberitakan, sebanyak 92 perjalanan dari Bogor dibatalkan, karena Stasiun Bogor dan Stasiun Cilebut lumpuh total. Itu belum termasuk pembatalan 32 perjalanan dari arah Jakarta, karena sembilan rangkaian KRL Jakarta-Bogor terparkir di Dipo Bogor.   TRANSPORTASI ALTERNATIF Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meninjau langsung pengerjaan pembangunan talud di KM 45, Cilebut Bogor, Jumat (23/11) kemarin. Ia menegaskan jalur kanan Cilebut sudah bisa dilalui KRL pekan depan. Sembari menunggu pemulihan jalur kanan, Kementerian Perhubungan akan mengupayakan penyediaan transportasi alternatif bagi penumpang kereta api dari Bogor. \"Kami (Kemenhub) sedang mengupayakan untuk menyediakan transportasi alternatif, seperti Bus Damri atau sejenisnya agar penumpang dari Bogor terakomodir,\" kata Bambang. Wamenhub mengatakan, timnya akan menggelar rapat dengan Pemerintah Daerah, Organda dan sejumlah pihak terkait untuk membahas rencana penyediaan transportasi alternatif tersebut. \"Karena yang lebih tahu wilayah adalah Pemerintah Daerah, dan trayek-trayek itu Organda. Kami upayakan agar transportasi alternatif ini tidak menganggu trayek yang sudah ada,\" katanya. Menurut Wamenhub, bus alternatif tersebut diupayakan tidak mengganggu trayek yang ada dan sifatnya insidental selama perbaikan jalur rel berlangsung. \"Kami upayakan jangan sampai transportasi alternatif ini menggangu trayek yang ada. Misalnya bus ini menghubungkan Bogor dengan Depok. Karena tidak mungkin bus ini melewati Bojong karena sudah sangat sempit dan krodit jalannya,\" tandasnya. (cr2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: