Proyek Trotoar Tuparev Sedot Rp3,4 Miliar, Desember 2017 Harus Tuntas

Proyek Trotoar Tuparev Sedot Rp3,4 Miliar, Desember 2017 Harus Tuntas

CIREBON - Guna mengembalikan fungsi trotoar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cirebon melakukan penataan dan pembenahan trotoar, seperti halnya di ruas Jalan Tujuh Pahlawan Revolusi (Tuparev). Anggarannya ditaksir bakal menghabiskan angka Rp3,4 miliar. Kepada Radar, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Ir Avip Suherdian MT melalui Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan, Hidayat SE ST menuturkan, di tahun 2017, ada tujuh ruas (unit) pembangunan trotoar, salah satunya trotoar di ruas Jalan Tuparev. \"Sekarang ada tujuh unit pembuatan trotoar, yang paling panjang dan paling besar anggarannya memang di Tuparev,\" ungkap Hidayat , kemarin. Diketahui, proyek pembangunan trotoar di ruas Jl Tuparev ini, memiliki panjang 1.754 meter persegi dan lebar antara 1 hingga 3 meter. Pengerjaan trotoar Tuparev ini menghabiskan anggaran senilai Rp3,4 milyar dari APBD Kabupaten Cirebon. Menurut Hidayat, karena ruas Tuparev merupakan nadi, arteri dan bahkan jantung Kabupaten Cirebon, lantaran bertetangga dengan Kota Cirebon. Oleh karena itu, sudah sepantasnya hak pejalan kaki dipercantik dan diperkuat. \"Materialnya sesuai dengan spek bisa dilihat sendiri, menggunakan batu alam andisit yang tahan kuat. Meski kalau mau kuat, bisa saja menggunakan bataton. Tapi kan nilai seninya kurang. Nah kalau andisit, seninya dapat, kekuatannya juga dapat. Selain itu, juga dilakukan pengerjaan tembok senderan,\" bebernya. Dalam hal ini, kata Hidayat, pihaknya sudah sering mengingatkan kepada PT Moroutama Jembar Perdana selaku kontraktor, agar lebih fokus terhadap pekerjaan. \"Pelaksana (kontraktor, red) jangan mikirin yang lainnya. Fokus saja terhadap pekerjaan. Apa yang diminta di dalam RAB, gambar ya dilaksanakan, jangan macam-macam. Konsultan selaku pengawas akan terus memantau pekerjaan. Kita nggak mau ada temuan seperti daerah lain,\" tuturnya. Pembuatan trotoar Tuparev juga ditujukan agar para pejalan kaki merasa aman dan nyaman saat melintas. Namun, kata dia, saat pengerjaan berlangsung, ada saja kendala yang mesti dihadapi. Sebagai contoh harus berkoordinasi dengan pedagang kaki lima (PKL), tukang becak dan lainnya. \"Ya ada saja hambatan, tapi setelah dikoordinasikan jalan, makanya kita ingin fisiknya dulu kita kembalikan, baru kemudian regulasi. Misalnya kalau ada kendaraan yang masuk ke trotoar, akan ditindak secara hukum demi keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Begitupun bagi PKL akan dikoordinasikan dengan Satpol PP dan Disperindag,\" bebernya. Ditambahkannya, masa pekerjaan pembuatan trotoar ruas Tuparev ialah 100 hari kalender kerja, yakni dari tanggal 20 September hingga 20 Desember 2017. \"Ya mudah-mudahan bisa tepat waktu, tidak blacklist, tidak ada temuan, oneprestasi. Seperti yang dilihat sekarang, sudah mulai bekerja maksimal,\" tukasnya. Sementara itu, salah satu pejalan kaki ruas Tuparev, Winda Ningsih mengapresiasi langkah pemerintah dalam penataan tempat umum seperti halnya trotoar. \"Ya harus dibenahi banget ini trotoar, karena saya sudah bosan melihat kendaraan yang asal parkir, asal melintasi. Kan hak pejalan kaki jadi hilang. Belum ditambah semrawutnya para pedagang, menjadikan Tuparev semakin macet saat jam pulang sekolah dan kerja. Makanya, harus ada penataan biar tertib,\" papar dia. (via)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: