Pilgub Jabar Rawan Isu SARA, Bawaslu Kritisi DPT yang Tak Akurat

Pilgub Jabar Rawan Isu SARA, Bawaslu Kritisi DPT yang Tak Akurat

INDRAMAYU – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menghindari isu SARA dalam perhelatan Pilgub Jawa Barat mendatang. Hal itu disampaikan Komisioner Bawaslu Jawa Barat, Wasikin Marzuki. ”Potensi isu SARA dalam Pilgub Jabar cukup tinggi. Kami berharap isu SARA seperti saat Pilgub DKI Jakarta tidak terjadi di Jawa Barat,” kata Wasikin saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu dan Pemilihan Partisipatif Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Hotel Wiwi Perkasa Indramayu, Kamis (2/11). Bawaslu Jawa Barat juga mengkritisi daftar pemilih tetap (DPT) dalam perhelatan Pemilu yang diduga tidak akurat. Untuk itulah dia mengajak panwas di tingkat kecamatan hingga pengawas lapangan di tingkat desa, untuk ikut mengawasi proses penetapan daftar pemilih tetap pada pemilu mendatang. Wasikin menjelaskan, pengawasan pemilu pada hakikatnya merupakan tanggung jawab masyarakat. Jadi pengawasan pemilu akan lebih efektif dilakukan oleh masyarakat. Menurutnya, pengawasan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu akan lebih mudah dilakukan, karena masyarakat yang lebih tahu dan dekat dengan segala fenomena dan kejadian yang terjadi di masyarakat . “Jadi, jika masyarakat ikut mengawasi, DPT dalam pemilu akan lebih akurat,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Indramayu, Nurhadi mengatakan, sosialisasi yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama ini diharapkan dapat memberikan wawasan danpengetahuan tentang pengawasan pemilu. ”Peran serta dari tokoh masyarakat dan tokoh ulama akan sangat membantu tugas panwaslu dal am pengawasan pemilu,” kata dia. Nurhadi juga mengajak tokoh masyarakat dan agama untuk melaporkan setiap pelanggaran pemilu kepada panwaslu.”Peran serta yang aktif dari masyarakat akan sangat membantu kita dalam pengawasan pemilu,” kata dia. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: