Pelebaran Jalan Kuningan-Cilacap Dimulai
KUNINGAN - Proyek pelebaran jalan penghubung Kuningan-Cilacap melalui jalur Cipasung-Subang-Mandapajaya mulai dikerjakan. Hal itu ditandai dengan ritual pecah kendi oleh Bupati Kuningan Acep Purnama bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Jajat Sudrajat di Desa Kutawaringin, Kecamatan Selajamber, Selasa (14/11). Bupati juga berkesempatan melakukan pengaspalan jalan secara simbolis disaksikan ratusan warga setempat yang antusias dengan rencana proyek jalan tersebut. Tampak sejumlah alat berat pun telah diturunkan untuk melakukan pekerjaan pengupasan bukit dan pemadatan lahan warga yang telah dihibahkan untuk proyek jalur poros tengah jalan nasional tersebut. \"Saya berpesan kepada pekerja proyek untuk menjalankan pekerjaan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Jangan bersikap arogan, namun harus lebih sabar dan bisa memberikan pengertian kepada masyarakat tentang rencana pembangunan jalan tersebut dan manfaatnya ke depan,\" kata Acep. Acep mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap rencana pelebaran jalan tersebut. Dukungan itu dibuktikan warga dengan telah menghibahkan sebagian tanahnya untuk jalan tersebut. \"Manfaat jalan ini akan dirasakan langsung oleh masyarakat di empat kecamatan yaitu Darma, Selajambe, Subang dan Cilebak. Mulai dari meningkatnya harga tanah hingga peningkatan ekonomi masyarakat karena berbagai peluang usaha dan pendistribusian hasil tani yang lebih lancar karena jalan yang sudah lebar,\" kata Acep. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Jajat Sudrajat mengatakan, rencana pelebaran jalan tersebut telah melalui berbagai tahapan. Mulai dari tahapan rencana, rapat koordinasi, sosialisasi, pendataan serta survei data lahan milik masyarakat hingga tahap pelaksanaan sampai saat ini. Ajat, panggilan akrabnya, mengapresiasi antusias warga yang dengan sukarela menghibahkan lahannya untuk jalan tersebut. Respons pemerintah pusat pun sangat baik, sehingga proyek pembangunan jalan bisa digelar lebih cepat. \"Alhamdulillah tahun 2018 nanti sudah teralokasikan dana sebesar Rp 20 miliar dari pemerintah pusat untuk konstruksinya. Secara bertahap anggaran dari pusat akan turun untuk proyek jalan alternatif poros tengah ini yang diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta lebih,\" ujar Ajat. Menurut Ajat, kondisi Jalan Cipasung-Mandapajaya saat ini berukuran lebar 3-5 meter dan rencananya akan dilebarkan menjadi 7 meter. Ditambah bahu jalan kanan dan kiri masing-masing 1,5 meter dan saluran masing-masing 1 meter. Sehingga total daerah milik jalan rencana menjadi 12 meter. Tercatat 3.540 bidang tanah warga akan terkena proyek jalan dan 1.138 bidang lahan kosong milik warga telah dihibahkan. Sedangkan sisanya masih dalam proses. \"Terutama lahan yang terdapat bangunan milik warga, belum diselesaikan karena harus ada penggantian. Untuk hal tersebut masih akan dilakukan pendekatan dan pembahasan dengan warga untuk penyelesaiannya,\" kata Ajat. Lebih lanjut Ajat mengungkapkan, sejumlah tahapan persyaratan yang diajukan pemerintah pusat untuk realisasi pembangunan jalan tersebut pun sudah dan tengah dilakukan. Mulai dari pembebasan lahan, feasibility study, analisis dampak lingkungan (amdal) dan draft engginering design (DED). \"Salah satu dampak positif dari pembangunan jalan ini adalah untuk solusi kemacetan jalur Pantura dan Selatan, dan menjadikan jalur Cipasung-Cilacap ini sebagai jalur poros tengah. Terlebih dengan pembangunan BIJB Kertajati, akan semakin mempermudah akses jalan dari Jawa Tengah dan sebaliknya. Dan yang paling penting adalah pemerataan pembangunan Kabupaten Kuningan di empat kecamatan ini yang selama ini tergolong lambat,\" terang Ajat. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: