Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Atasi 857 Kebocoran

CIREBON – Sedikitnya, 857 titik kebocoran di jaringan distribusi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata, berhasil diatasi. Dari laporan triwulan kedua, tercatat ada 857 titik. Kebocoran merata dari pipa transmisi hingga distribusi. “Sekarang sudah kita atasi, jadi tidak ada kebocoran lagi,” ujar Direktur Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sopyan Satari SE MM, kepada Radar, Jumat (17/11). Seperti diketahui, persoalan kebocoran pipa ini bukan sekali ini saja mengemuka. Setelah menjadi sorotan dalam hearing dengan Komisi II DPRD, masalah ini menjadi sorotan di 7 RT yang berada di Perumahan Nuansa Majasem. Mereka mengalami gangguan distribusi air dalam beberapa bulan terakhir. Atas gangguan itu, Opang –sapaan akrab Sopyan Satari- menyampaikan permohonan maaf. Dalam press release-nya, dia menyebut ada kebocoran di atas Plangon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Tetapi, lokasi kebocoran itu juga sudah berhasil diatasi. Ketua Komisi II DPRD, Ir Watid Syahriar menyoroti kinerja direksi dalam penanganan kebocoran. Meski ada penurunan tingkat kebocoran, dari laporan yang diterima angkanya ada di atas ambang batas nasional. Menurunnya tingkat kebocoran ini juga menjadi pertanyaan Komisi II. “Kalau keborocannya menurun, harusnya keuntungan naik dong? Itu sama dengan air yang selama ini terjual, sekarang terjual,” katanya. Di lain pihak, Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno MSi meminta Perumda Air Minum Tirta Giri Nata mempercepat realisasi sambungan baru. Menurutnya, saat ini baru ada 58 ribu sambungan air minum, padahal kebutuhannya 100 ribu. “Saya bergharap sambungan ini harus beres. Lima tahun ke depan mesti selesai,” katanya. Edi mengungkapkan, kemajuan Kota Cirebon juga harus diantisipasi. Salah satunya penyediaan air bersih yang memadai. Dengan kekurangan pasokan air bersih, dikhawatirkan nantinya malah menjadi salah satu faktor penghambat perkembamgan kota.  “Soal kebocoran, itu PR PDAM,” tandasnya. (abd)

Sumber: