Stok Normal, Harga Gas Melon Melonjak di Tingkat Pengecer

Stok Normal, Harga Gas Melon Melonjak di Tingkat Pengecer

CIREBON - Stok gas melon di sejumlah tempat, kini sedang dalam kondisi normal. Pasokan gas dari agen ke pangkalan pun lancar tidak mengalami kendala. Bahkan, harga gas 3 Kg tersebut saat ini cenderung stabil dan tidak terjadi kenaikan, meskipun bulan depan sudah masuk tahun baru. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi sebulan sebelumnya, dimana pada awal Oktober hingga pertengahan bulan pasokan gas sempat seret. Namun, harga gas di tingkat pengecer atau warung bisa berubah drastis dan naik hingga 4 sampai 5 ribu. Kondisi tersebut jelas merugikan konsumen rumahan yang harus mengeluarkan kocek lebih banyak ketimbang biasanya. Pemilik pangkalan gas di Desa Gebangkulon, Bahrun saat ditemui Radar mengatakan, saat ini ia menerima pasokan sedikitnya 800 tabung perbulan dan dijual dengan HET sebesar Rp16 ribu. “Kalau sekarang normal, tidak seperti bulan kemarin sempat seret sampai setengah bulan. Tapi meskipun sempat seret, harga jual tidak kita naikan, kan sudah ada HET-nya,” ujarnya. Menurutnya, harga gas di tingkat pengecer memang kadang dinaikan sepihak oleh para pengecer. Hal itulah yang kemudian membuat harga jual gas ketika sampai di tangan konsumen menjadi mahal. “Tapi pengecer di binaan saya sudah saya wanti-wanti untuk tidak menaikan harga secara ekstrim. Secukupnya saja, yang penting patokannya HET,” imbuhnya. Terpisah, salah satu ibu rumah tangga, Suhersi (45) warga Desa Gebangmekar, mengeluhkan harga gas 3 kg yang sampai menyentuh angka Rp20 ribu. “Tadi baru beli gas di warung, sampai Rp20 ribu. Padahal HET-nya cuma Rp16 ribu. Alasan pedagang katanya buat ongkos angkut dan transportasi. Kalau cuma Rp18 ribu masih dimaklumi, inikan barang subsidi,” ungkapnya. (dri)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: