Harga Rajungan Anjlok, Nasib Nelayan Kian Berat

Harga Rajungan Anjlok, Nasib Nelayan Kian Berat

CIREBON - Sejumlah nelayan di Kabupaten Cirebon mengeluhkan anjloknya harga rajungan kupas saat ini. Bahkan jika dibandingkan bulan lalu, harga rajungan kupas turun sampai 50 persen. Salah satu nelayan Gebang yang ditemui Radar, Gunadi (46) mengatakan, jika kondisi turunnya harga rajungan kupas tersebut hampir selalu mendekati tahun baru. “Ini setiap tahun, harganya pasti turun. Padahal bulan kemarin masih mahal, masih Rp300 ribu. Sekarang sudah dibeli dengan harga setengahnya saja sudah bagus,” ujarnya. Rajungan kupas tersebut memang bukan untuk dikonsumsi untuk pasar lokal. Rajungan kupas yang diambil hanya pada bagian dagingnya dan diperuntukan bagi kepentingan ekspor. Setelah selesai dikupas, sudah ada pengepul-pengepul yang kemudian mengirimkannya ke pengepul yang lebih besar. “Kalau tangkapan sih relatif tidak ada penuruanan berarti. Masih sama seperti biasanya, cuma harganya saja yang turun drastis, kalau prediksi kita, para pelaku ekspor ini mungkin menahan harga karena permintaan dari sedikit sementara pasokan masih lancar,” imbuhnya. Kondisi serupa juga tidak hanya terjadi di Gebang, para nelayan pencari rajungan dari Desa Waruduwur juga mengalami kondisi serupa. Harga rajungan kupas di Warduwur juga tidak beda jauh dengan nelayan Gebang. “Harga yang anjlok tidak hanya di sini, kondisinya harmpir merata semuanya. Memang sudah biasa, kalau tiap mau tahun baru pasti anjlok,” tutur Kaur Ekbang Desa Waruduwur, Fatoni saat ditemui Radar, kemarin. Kondisi tersebut menurut Fatoni sangat mempengaruhi kehidupan para nelayan terutama dari sisi ekonomi. Di tengah meningkatnya kebutuhan namun tidak bisa diimbangi dengan pendapatan para nelayan saat ini. “Tentu beban hidup nelayan akan semakin berat. Sudah cuaca seiring hujan, harga anjlok dan kebutuhan semakin banyak. Mudah-mudahan harga segera normal dan nelayan bisa berjaya kembali,” ungkapnya. (dri)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: