Keren, SMKN 1 Patrol Gelar UAS Berbasis Android
INDRAMAYU-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Patrol menerapkan terobosan baru dalam penyelenggaraan Penilian Akhir Semester (PAS) alias Ujian Akhir Sekolah (UAS). Jika biasanya ujian menggunakan komputer atau kertas, maka kali ini memakai smartphone berbasis android milik masing-masing siswa. “Namanya PAS Dalam Jaringan, atau ujian sekolah berbasis android. Pelaksanaan ujiannnya memanfaatkan smartphone yang dimiliki mayoritas siswa. Ini baru pertama kali dilaksanakan,” kata Kepala SMKN 1 Patrol, H Damudin MPd MT kepada Radar. Secara teknis, terang Damudin, ujian berbasis android ini tak memiliki perbedaan mencolok dengan ujian konvensional lainnya. Namun yang membedakan hanya media yang digunakan untuk mengerjakan soalnya saja. Untuk teknis pengerjaan soal, siswa harus login terlebih dahulu lalu mengerjakan soal dan klik jawaban yang dianggap benar. Masing-masing siswa memiliki akun untuk mengerjakan soal mata pelajaran yang diujikan. Hasil ujiannyapun bisa langsung dilihat oleh peserta ujian. “Hemat dan efesien. Tidak lagi butuh kertas, pensil dan memudahkan guru karena tidak perlu mengoreksi lembar jawaban siswa. Ini selaras dengan semangat kami untuk mewujudkan sekolah go green, tidak ada lagi sampah kertas,” ujar dia. Terobosan ini, dilatarbelakangi oleh semakin canggihnya teknologi yang serba digital. Lalu muncullah gagasan dari tim IT SMKN 1 Patrol untuk memanfaat kecanggihan teknologi yang ada di smartphone dengan megadakan ujian sekolah berbasis android. Sebelum diaplikasikan, tim IT terlebih dahulu melakukan polling kepada para siswa mulai dari kelas X sampai kelas XII tentang rencana ujian sekolah menggunakan smartphone. Bak gayung bersambut, para siswa serempak setuju dengan rencana tersebut karena mayoritas sudah memiliki smartphone. Terlebih siswa tak perlu lagi repot-repot menyiapkan alat tulis seperti pensil 2b, penggaris UN dan penghapus. Cukup mengganti jawaban dengan mengKlik salah satu huruf yang dirasa benar jawaban sudah bisa terganti. “Sementara siswa yang tidak memiliki smartphone tetap bisa ikut ujian sekolah dengan memanfaatkan komputer. Tapi pengerjaannya sama berbasis android,” jelas Damudin. Wakasek Kurikulum, Shihie Afrahi ST menambahkan, pelaksanaan Ujian Sekolah berbasis android tidak memiliki kendala berarti. Pasalnya, mayoritas siswa di sekolah telah menggunakan smartphone berbasis android. Sebelumnya dilakukan pula simulasi sebanyak dua kali sebelum UAS digelar. Kendala lain tak semua siswa memiliki smartphone, diantisipasi ini pihak sekolah dengan menyiapkan puluhan unit komputer agar memudahkan siswa dalam mengikuti ujian. “Sekolah tidak memaksakan peserta ujian memiliki smartphone, kita siapkan komputer. Jadi tidak ada yang dirugikan,” sambungnya. Ia melanjutkan, selain lebih memudahkan para siswa untuk mengerjakan soal, dengan menggunakan aplikasi ujian di smartphone para siswa juga tidak bisa melakukan kecurangan. Sebab selain soal-soal yang diacak, para siswa juga tidak bisa membuka aplikasi pencarian google. “Paket datanya kami sudah matikan semua, jadi ketika login pengerjaan soal mereka tidak bisa membuka aplikasi apapun selain aplikasi ujian,” terang dia. Dengan UAS berbasis Android ini, bisa menghemat listrik karena dari pihak sekolah tidak perlu menyiapkan generator untuk cadangan daya. “Kalau daya habis siswa bisa pakai power bank saja. Disetiap ruangan juga disiapkan terminal,” imbuhnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: