Kampung Bebek di Desa Melakasari Terpuruk, Sisakan 10 Peternak

Kampung Bebek di Desa Melakasari Terpuruk, Sisakan 10 Peternak

CIREBON  – Sejumlah peternak bebek di Desa Melaksari, Kecamatan Gebang sedang terpuruk. Bahkan beberapa di antaranya sudah gulung tikar dan alih profesi. Menurut keterangan salah seorang peternak bebek, H Tamim (62), kondisi bisnis ternaknya makin memburuk setiap tahun. Puncaknya adalah tahun 2017. Di desa yang pernah menjadi juara kedua nasional ternak bebek, menyisakan 10 peternak saja. “Dulu di sini disebut kampung bebek. Tidak kalah sama Desa Kroya. Tapi perlahan-lahan, bisnis ini mulai kritis dan semakin memburuk setiap tahunnya,” keluh Tamim. Dia menjelaskan, salah satu yang membuat keberadaan peternak bebek makin sedikit adalah karena kurangnya perhatian pemerintah. Sehingga, sistem dan manajerial para peternak tidak membaik dan kalah tergerus zaman. “Jujur, kita kurang diperhatikan. Bebek saya saja bulan kemarin mati seribu ekor lebih. Tidak ada yang perhatian. Boro-boro terima bantuan, padahal kita sudah rugi banyak sekali,” imbuhnya. Yang terbaru, menurut Tamim, adalah harga jual telur bebek yang murah. Saat ini, harga telur bebek mentah dari kandang dibeli oleh pengepul hanya Rp1.500 sampai Rp1.700 per butir. Jumlah tersebut tentu sangat tidak ideal. Sebab, harga pakan yang dikeluarkan cukup besar. Harga dedak sekarang per kilogram Rp3.500. Sedangkan ikan mentah dibanderol Rp4.000 per kilogram. “Harga jual telur hanya segitu. Sangat jauh sekali. Untuk beli pakan saja tidak cukup keuntungannya. Sehari bisa habis sampai 30 kilogram. Itu baru beli dedak, belum sama ikan,” paparnya. Dia mengaku terasa berat jika terus seperti saat ini. Sumber utama penghasilan Tamim adalah dari beternak bebek, yang untungnya dari penjualan telur. Untuk penjualan sendiri, sekupnya masih di pasar lokal. Terpisah, Kuwu Desa Melakasari, H Tarmudi mengaku, saat ini merupakan masa sulit bagi para peternak bebek. Dia berharap, peternak bebek bisa merajai kembali dan membuat ekonomi masyarakat Desa Melaksari tumbuh. “Mudah-mudahan kita bisa kembali meraih predikat sebagai kampung bebek. Selain itu, ada bantuan untuk para peternak bukan hanya soal modal. Namun untuk bidang pelatihan dan tata cara beternak yang baik agar hasilnya bisa maksimal,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: