Antisipasi Aksi Begal, Forkoci Siap Bantu Kawal Pengendara

Antisipasi Aksi Begal, Forkoci Siap Bantu Kawal Pengendara

CIREBON-Aksi pembegalan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, khususnya di jalur pantura antara Kabupaten Indramayu dan Cirebon, membuat resah pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Kini, pengendara dibuat khawatir, bahkan ketakutan melintas di jalur pantura dua wilayah tersebut, utamanya pada malam hari. Perisitiwa pembegalan yang tak berkesudahan itu, kini mendapatkan perhatian dari sejumlah kalangan masyarakat, salah satunya Forum Komunikasi Orang Cirebon (Forkoci). Sebagai wujud kepedulian itu, Forkoci siap membantu memberikan pengawalan kepada pengguna jalan. Kesiapan memberikan jasa pengawalan oleh Forkoci juga disampaikan melalui media sosial. Sekretaris Jenderal Forkoci Anto Lumintu, saat dihubungi melalui telepon selulernya, membenarkan perihal tersebut. Anto mengatakan, bantuan pengawalan kepada pengguna jalan merupakan bentuk kepedulian. Pihaknya merasa prihatin melihat banyaknya kejadian pembegalan yang dialami pengendara motor. \"Kami siap membantu pengawalan, khususnya kepada komunitas orang Cirebon. Tinggal menghubungi kami saja melalui contact person yang disampaikan melalui medsos itu,\" ujarnya. Anto menjelaskan, dalam membantu pengawalan, pihaknya mengerahkan anggota. Adapun rute mulai dari tugu perbatasan Cirebon sampai perempatan Palimanan berlaku juga arah sebaliknya (Perempatan Palimanan sampe Tugu Perbatasan Cirebon-Indramayu). Bahkan untuk arah timur hingga Losari atau perbatasan dengan Jawa Tengah. \"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, khususnya polsek di jalur pantura di rute pengawalan. Kami akan siap jika diminta bantuan memberikan pengawalan,\" paparnya. Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pembegalan dalam sebulan terakhir lebih dari tiga kasus. Peristiwa terbaru terjadi Minggu malam (3/12) sekitar pukul 19.00 WIB. Muhammad Wendi Kurniawan (20), pemotor asal Klaten, Jawa Tengah, dibegal saat melaju di jalan raya Arjawinangun. Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja 250cc F1 dari arah Jakarta menuju Cirebon. Ketika tiba di lokasi, dia langsung dipepet para pelaku. Salah satu pelaku mengendarai motor jenis Yamaha Vixion. Korban sendiri sempat melawan. Hal itu membuat pelaku emosi, kemudian menyabetkan sajam yang sudah disiapkan ke arah kepala. Sajam itu berhasil ditangkis oleh korban dengan tangan kanannya. Namun fatal akibatnya, salah satu jari tangan kanannya terkena sabetan dan putus. Muhammad Wendi Kurniawan memang tak bisa berbuat banyak. Saat melaju, tiba-tiba dipepet, lalu dibacok. Usahanya menangkis golok pelaku membuat jarinya malah putus. Situasi itu membuat ia kalang kabut. Dia khawatir pelaku akan berbuat lebih nekat lagi. Akhirnya, pilihannya adalah lompat dari motor. Pemuda asal Klaten itu akhirnya lompat ke arah sawah. “Saya takut dibacok lebih parah lagi. Jadi langsung saya loncat ke arah sawah dan kabur cari pertolongan,” cerita korban saat dijumpai Radar di RSUD Arjawinangun, Minggu malam (3/12). Dia mengatakan para pelaku tergolong nekat. Pasalnya saat itu dia sedang konvoi dengan beberapa temannya. “Saya memang sempat tertinggal saat teman-teman menyalip kendaraan besar. Rupanya di situlah pelaku beraksi. Padahal masih belum terlalu malam, sekitar jam tujuh malam. Jalanan pun masih keadaan ramai kendaraan. Kemungkinan pelaku ini mengikuti kita sejak dari Indramayu,” katanya. (arn/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: