PKB, Gerindra, PAN Bentuk Koalisi Zaman Now Lawan PKS-Demokrat

PKB, Gerindra, PAN Bentuk Koalisi Zaman Now Lawan PKS-Demokrat

KUNINGAN–Suhu politik benar-benar memanas pasca adanya MoU antara PKS dan Gerindra yang mengarah kepada koalisi guna mengusung pasangan Yosa Octora Santono SSi MM-H-Agus Budiman SPt. Tiga partai politik (parpol) besar lainnya, yakni PKB, Gerindra dan PAN, bertemu untuk menyamakan persepsi dengan berencana membangun koalisi besar bernamakan Koalisi Zaman Now untuk melawan manuver PKS dan Demokrat. Pertemuan tiga pimpinan parpol dilakukan mendadak di RM Ulah Lali Jalaksana. Mereka yakni Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi, Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP MSi, dan Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE MSi. Dari obrolan politik yang mereka lakukan tersebut, di antaranya membicarakan terkait sikap politik ketiganya dalam menyikapi garakan PKS dan Demokrat yang terindikasi akan berkoalisi mengusung Yosa-Agus di Pilkada 2018. “Pertemuan kita untuk menyamakan persepsi, menyatukan pemahaman dalam rangka Pilkada 2018. Kita akan menggalang kekuatan untuk membuat koalisi besar, koalisi kekinian atau kita namai Koalisi Zaman Now. Tadi baru tiga partai, PKB, Gerindra dan PAN,” kata Dede Ismail. Rencana Koalisi Zaman Now dibangun, lanjut Deis, sapaan Dede Ismail, berawal dari bubarnya Koalisi Umat yang terdiri dari PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat. Lebih khusus karena adanya rencana pemaketan Yosa-Agus yang akan diusung koalisi Demokrat dan PAN. Dia mengaku kecewa karena tidak diajak bicara oleh PKS dan Demokrat sejak beberapa waktu lalu. Dalam rencana Koalisi Zaman Now, masing-masing parpol akan menyodorkan figur bakal calon yang nantinya diusung di Pilkada 2018. “Dengan bubarnya Koalisi Umat dari kesepakatan yang tidak komitmen antara PKS dan Demokrat, maka kita mau mengajak komunikasi juga besok (hari ini, red) dengan PDIP, Golkar, NasDem dan PPP. Saya pernah mengeluarkan statemen siap membubarkan diri dari Koalisi Umat, itu baru wacana. Tapi di tengah perjalanan, PKS dan Demokrat malah membuat MoU dengan menyepakati akan mengusung Yosa dan Agus,” ketusnya. Kendati demikian, Deis mengatakan, maneuver PKS dan Demokrat merupakan hak yang tidak bisa diintervensi. Untuk itu, dia pun bersama para pimpinan parpol besar lainnya siap melakukan langkah-langkah dalam rangka menyusun kekuatan besar, yang berencana membentuk Koalisi Zaman Now, yang kemungkinan tidak hanya beranggotakan PKB, Gerindra dan PAN saja. “Kami sebelumnya tidak diajak ngobrol oleh PKS dan Demokrat dengan adanya kesepakatan atau MoU itu. Sehingga, kami merasa sudah tidak sejalan lagi dan membubarkan diri. Kami tidak diajak bicara bersama PAN. Padahal yang menggagas Koalisi Umat itu saya. Pokoknya Koalisi Zaman Now siap memenangkan Pilkada 2018,” tegasnya. Terpisah, Ujang Kosasih saat dikonfirmasi terkait pertemuan, menyebut, itu hanya berbentuk diskusi untuk penyamaan persepsi. Menurutnya, sejak awal dirinya sudah berbicara bahwa PKB merupakan partai terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun, termasuk kemungkinan dengan Gerindra, PAN, PDIP, NasDem, Golkar maupun PPP. “Karenanya, tadi (kemarin, red) saya sudah ngobrol dengan ketua PAN dan Gerindra dalam rangka menyamakan persepsi. Jika ternyata sepemahaman dan sepersepsi soal pilkada ini, baru nanti kita tindaklanjuti dengan sikap berikutnya. Kami ingin menghadapi pilkada ini berhitung sangat cermat. Karena, bukan hanya bicara soal dengan siapa kita berkoalisi. Tapi juga harus bicara mengusung siapa kita dan apa yang akan diperjuangkan nanti dalam menjawab harapan masyarakat. Makanya, kita harus banyak diskusi,” kata Ujang. Bagaimana dengan pencalonan dr H Toto Taufikurohman Kosim di PKB, Ujang menegaskan, PKB akan terus berjuang keras. “Diskusi itu kan baru bicara soal kesepahaman-kesepahaman,” tegas Ujang yang dikenal sering berduet dengan Deis dalam berbagai hal di gedung DPRD itu. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: