Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Pilih Parkirkan Kapal

Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Pilih Parkirkan Kapal

INDRAMAYU – Akibat cuaca yang masih belum menentu, nelayan Kabupaten Indramayu memilih untuk memarkirkan kapal mereka di pelabuhan. Mereka tidak mau mengambil risiko dengan kondisi cuaca buruk di tengah laut. Pantauan Radar di muara Dadap Kecamatan Juntinyuat, Karangsong, Kecamatan Indramayu dan muara Glayem Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/12) banyak perahu tradisional milik nelayan ditambatkan di pinggir muara. Sedangkan para nelayannya, terlihat menghabiskan waktu dengan memperbaiki jaring dan perahu. \"Akibat angin kencang, ada 5.000-an nelayan tradisional yang tersebar di 14 muara sungai di Kabupaten Indramayu tidak berani melaut,\" kata Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto. Dedi menjelaskan, nelayan tradisional yang tak bisa melaut itu mencari ikan dengan menggunakan perahu berukuran kurang dari sepuluh gross ton (GT). Perahu dengan ukuran tersebut akan mudah terbalik jika dihantam gelombang tinggi. Untuk mencegah timbulnya korban jiwa, Dedi mengimbau agar nelayan tak melaut terlebih dulu sampai cuaca membaik. Dedi mengakui, kondisi tersebut berdampak pada pasokan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI). Dia menyebutkan, TPI yang nelayannya dibawah 10 GT mengalami penurunan produksi hingga 80 persen. Hal senada diungkapkan Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin. Menurutnya, ribuan nelayan tradisional Indramayu tak melaut akibat kencangnya tiupan angin yang menyebabkan gelombang tinggi dilaut. Kajidin mengungkapkan, kencangnya tiupan angin dan tingginya gelombang di laut sudah terjadi sejak pekan kemarin. “Mudah-mudahan cuaca segera membaik, sehingga nelayan bisa kembali beraktifitas seperti biasanya,” harapnya.(oet)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: