Jaga Tradisi

Jaga Tradisi

1 Monterrey v Chelsea 3 YOKOHAMA - Tradisi final Eropa versus Amerika Selatan pada Piala Dunia Antarklub kembali dilanggengkan. Chelsea akan bertarung dengan klub Brasil Corinthians pada final di International Stadium Yokohama, Minggu malam (16/12). Chelsea melaju ke final setelah mengalahkan klub Meksiko Monterrey 3-1 (1-0), tadi malam. Bagi Chelsea, ini final pertama mereka di Piala Dunia Antarklub, tetapi bagi sang manajer Rafael Benitez, ini merupakan final ketiganya. Sebelumnya, Benitez pernah merasakan final Piala Dunia Antarklub bersama Liverpool pada 2005 dan Inter Milan pada 2010. Dia menelan kekalahan bersama Liverpool dari Sao Paulo dan menang bersama Inter Milan atas TP Mazembe. Lolosnya The Blues (julukan Chelsea) ke final tidak lepas dari kontribusi Spanish Connections. Winger asal Spanyol Juan Mata membuka kemenangan di menit ke-17 dan striker asal Spanyol Fernando Torres menggandakan skor di menit ke-46. Keunggulan dua gol membuat Chelsea lebih tenang. Mereka malah menambah keunggulan melalui gol bunuh diri Darvin Chavez pada menit ke-48. Kemudian, gol hiburan Monterrey dilesakkan bek Aldo De Nigris pada injury time. \"Saya sangat senang kali ini, bukan hanya karena menang, tetapi bagaimana kami menang. Bagi kami, ini turnamen yang penting, kami menginginkan trofi ini. Kami ingin menjadi yang terbaik di dunia,\" jelas Mata, seperti dikutip Telegraph. \"Pada babak kedua kami mengawali pertandingan dengan sangat baik, kami sangat fokus dan mampu mencetak tambahan gol. Kami melakukannya dengan Fernando dan juga gol bunuh diri. Jadi, skor 3-1 layak kami dapatkan,\" terang Mata. Berikutnya, mereka akan menghadapi Corinthians yang sudah lebih dulu memastikan tempat di final dengan mengalahkan juara Afrika Al-Ahly 1-0, Rabu (12/12). \"Corinthians tim yang bagus, tetapi kami percaya mampu mengatasinya,\" koar Mata. Selain kemenangan, sukses Torres kembali mencetak gol membuat Benitez lega. Sejak ditangani Benitez, Torres telah menyarangkan lima gol dari enam pertandingan. Statistik yang mengagumkan bagi El Nino, julukan Torres, yang sempat mandul. Torres pernah dilatih Carlo Ancelotti, Andres Villas Boas, Roberto Di Matteo, dan kini Benitez. Dari keempat pelatih itu, Benitez yang dianggap paling cocok. Kebetulan keduanya memang pernah bahu-membahu membela Liverpool. \"Itu tergantung kepadanya (Torres) dan rekan-rekannya, bukan saya. Dia melakukannya dengan baik. Dia lebih tajam, lebih percaya diri, dan tim bermain cukup baik. Cara ini cukup bagus buat dirinya dan buat kami semua,\" kata Benitez, seperti dikutip Guardian. Benitez menjelaskan, tidak banyak pendekatan yang berubah kepada Torres. \"Kami hanya mengalisa pergerakannya dan fitnesnya. Lebih penting lagi karena dia lebih percaya diri sehingga segalanya berjalan lebih lancar,\" jelas Benitez. Kubu Monterrey hanya bisa menyesali kekalahannya. Apalagi mereka tidak berkutik di hadapan Chelsea. \"Kami menyesal karena kalah dengan cara seperti ini. Kami sempat kehilangan konsentrasi di awal babak kedua,\" kata Victor Vucetich, pelatih Monterrey. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: