Betonisasi Jalan Cipto Bikin Kesal Warga, Kontraktor Terancam Penalti

Betonisasi Jalan Cipto Bikin Kesal Warga, Kontraktor Terancam Penalti

CIREBON - Proyek betonisasi di Jl Cipto Mangunkusumo terancam mangkrak. Sudah dua pekan terakhir pekerjaan tersebut berhenti karena kontraktor kehabisan besi. Progress pengecoran yang sudah mencapai 75 persen juga berdampak serius pada lalu lintas di kawasan padat tersebut. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda), Ir H Yoyon Indrayana MT menilai alasan kontraktor tidak bisa diterima. Ketika mengerjakan proyek seperti di Jl Cipto Mk, mestinya ada serangkaian antisipasi. Termasuk mengenai keterbatasan material dan kemungkinan keterlambatan. \"Harusnya sejak awal sudah siap,\" ujar Yoyon, kepada Radar. Dari sisi teknis, lanjut Yoyon, pengembang yang sudah menandatangani kontrak harus siap dengan segala risiko yang ada. Bila ada kendala di luar teknis, tentu sangat tidak diharapkan. Pekerjaan betonisasi di jalur padat seharusnya digarap dengan perencanaan matang. Sebab, sedikit banyaknya pekerjaan itu mengganggu arus lalu lintas. Terutama di jam sibuk. Andai  kontraktor tidak bisa menyelesaikan sesuai batas waktu hingga akhir Desember, pria berkacamata itu memastikan akan ada penalti yang harus ditanggung. Hal itu, sesuai dengan Peraturan Presiden 54/2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. \"Bila sampai masa kontrak belum selesai, bisa tambahan waktu. Tentu ada dendanya juga,\" jelasnya. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Ir Yudi Wahono DESS mengakui adanya hambatan dalam pengerjaan Jl Cipto Mangunkusumo. Yakni ketersediaan besi untuk betonisasi habis dan sedang menunggu kiriman. Secara progres, kata Yudi, pengerjaan sudah mencapai 75 persen. \"Kita nunggu kiriman besi,\" ujarnya. Dengan waktu yang tersisa, pihaknya masih yakin kontraktor dapat menyelesaikan betonisasi Jalan Cipto sesuai deadline. Seperti diketahui, pembetonan dilakukan dengan pembagian sesi. Hal tersebut untuk meminimalisasi kemacetan lalu lintas. \"Harus dikebut dengan percepatan pengeringan beton. Meskipun cuaca juga gak menentu, ya harus selesai,\" katanya. Sementara itu, sejumlah warga menyesalkan lalu lintas yang kerap mengalami kemacetan di kawasan itu. Evy Sopiatun (31) berharap ada petugas yang berjaga di lokasi proyek. Paling tidak keberadaan petugas bisa mengurai kemacetan. \"Memang ini pembangunan buat kepentingan kita bersama. Tapi kalau berhenti gini kan terganggu kita,\" katanya. Hal serupa dikatakan Trantri Purbandini (27). Karyawati swasta ini mengaku seringkali terjebak antrean baik saat hendak menuju Jl RA Kartini maupun Jl Tentara Pelajar. Pasalnya proyek betonisasi hanya menyisakan satu lajur di sebelah kiri dan satu lajur di kanan yang sudah dicor. Sedangkan lajur tengah hanya sebagian yang bisa digunakan. Pantauan Radar, pekerja di proyek betonisasi Jl Cipto Mk kini melanjutkan pada item renovasi trotoar. Pengalihan pekerjaan ini untuk mengisi kekosongan pekerjaan karena betonisasi direncanakan baru dilanjutkan pekan ini. Sejauh ini, proyek trotoar yang sebagian sudah rampung cukup diapresiasi masyarakat. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: