Gas Melon Langka, Harga Tambah Mahal, Hiswana Migas Dilema

Gas Melon Langka, Harga Tambah Mahal, Hiswana Migas Dilema

CIREBON - Kelangkaan gas elpiji 3 kg, kembali terjadi di Kabupaten Cirebon. Imbasnya, karena sulit mendapatkan gas melon, harga melambung mencapai Rp 22 ribu, di atas HET yang telah ditetapkan Pemkab Cirebon. “Susah. Saya dari kemarin cari gas melon, baru dapat tadi pagi. Itupun harganya mahal sekali, Rp 22 ribu per tabungnya,” ujar salah satu warga Sumber, Herman kepada Radar Cirebon, Senin (11/12). Ketika dikonfirmasi, Korda Hiswana Migas Kota dan Kabupaten Cirebon, Gunawan mengaku terkejut dengan kelangkaan dan melambungnya harga gas melon. Padahal menurut Gunawan, untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru, pihaknya sudah menambah pasokan gas melon di Kabupaten Cirebon hingga mencapai 450 persen setiap harinya. “Mulai dari kemarin (Minggu, red) sampai beberapa hari ke depan kita telah menambahkan pasokan gas 3 kg. Tambahan pasokan pun tidak sedikit, mencapai 450 persen dari biasanya,” bebernya. Karena itu, dia heran bila terjadi kelangkaan dan melambungnya harga gas melon. Harusnya, kata dia, tidak ada kelangkaan. Tetapi malah tetap saja masyarakat sulit mencarinya. Gunawan mensinyalir, ada dua dugaan yang menyebabkan gas melon sulit didapat dan harganya melambung. Pertama, karena memang banyaknya pengguna gas 3 kg yang tidak tepat sasaran. Kedua, karena memang imbas dari kenaikan harga elpiji 12 dan 5,5 kilogram. Sehingga, pengguna yang tadinya menggunakan elpiji 12 dan 5,5 kg, kini beralih menggunakan gas melon. Sehingga pengguna gas melon kembali meningkat dan bertambah.   Terkait harga gas melon yang mencapai Rp 22 ribu per tabung, Hiswana Migas masih dilema untuk menindak pedagang. Karena sudah melakukan sosialisasi kepada agen dan telah ada pakta integritas untuk menjual gas 3 kilo sesuai SK Bupati Cirebon yaitu HET Rp 16 ribu. \"Sebenarnya, bisa ditindak jika ada yang menjual jauh dari HET. Namun ketika nanti ditindak, dan penjual tidak lagi menjual gas melon, malah nanti akan sulit lagi untuk pemasaran. Sedangkan kita butuh juga untuk pemasaran gas 3 kilo,” tukasnya. Kabid Perdagangan, Disdagin Kabupaten Cirebon Dadang Heriyadi mengatakan, akan segera turun ke lapangan untuk mengetahui kelangkaan gas melon. “Saat ini, saya belum bisa berkomentar. Nanti kita lihat dan survei dulu di lapangan apa yang terjadi. Sehingga nanti kita bisa berkomentar,” ujarnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: