Lagi, Nelayan Cirebon Dapat Bantuan Mesin Perahu Bahan Bakar Gas

Lagi, Nelayan Cirebon Dapat Bantuan Mesin Perahu Bahan Bakar Gas

CIREBON - Seratusan nelayan dari sejumlah desa di Kabupaten Cirebon, kini sedang semringah. Pemerintah melalui Kementerian ESDM kembali mengguyur nelayan dengan bantuan berupa mesin perahu yang dilengkapi converter kit. Kali ini, edisi kedua nelayan di Kabupaten Cirebon mendapatkan bantuan serupa. Pada 2016 lalu sekitar 299 mesin dan converter kit juga dibagikan Kementrian ESDM di Kabupaten Cirebon. “Untuk tahun ini, sekitar seratusan alat yang kita berikan untuk Kabupaten Cirebon. Mestinya bisa lebih banyak lagi, cuma memang terkendala di pendataan saja. Sehingga persyaratan yang diajukan nelayan tidak bisa diproses,” ujar Sekjen Kementerian ESDM Ego Syahrial saat ditemui Radar sela-sela kunjungan kerjanya ke Desa Ambulu Kecamatan Losari, Senin (11/12). Menurut Ego, alat yang diberikan saat ini untuk masing-masing nelayan berupa mesin perahu buatan Amerika, converter kit, dan dua tabung gas elpiji ukuran 3 kg. “Penerimanya harus nelayan dengan perahu di bawah 5 grossGT (gross ton), juga harus melengkapi syarat-syarat administrasi. Ini gratis tidak dipungut biaya sepeser pun. Ini salah satu keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil,” imbuhnya. Dia menjelaskan, 3 kg BBG dalam satu tabung itu sama dengan BBM sebanyak 7 liter. Karena itu, penggunaan BBG tersebut diharapkan bisa membantu menaikkan derajat hidup nelayan dan meringankan beban nelayan. “Tabung gas ini yang 3 kg sudah disubsidi pemerintah. Jika normal tanpa subsidi, mungkin harganya sekitar Rp 30 ribuan. Jika menggunakan BBM tentu pengeluaran para nelayan akan membengkak. Namun jika menggunakan BBG, nelayan mudah-mudahan bisa menabung dan hidup sejahtera,” katanya. Kementerian ESDM sendiri menurut Ego sudah sejak 2016 menjalankan program konversi BBM ke BBG tersebut. Bahkan pada 2016 saja, pemerintah mendistribusikan sekitar 5.473 alat untuk seluruh nelayan di Indonesia dan pada tahun 2017 pemerintah kembali membagikan sebanyak 17 ribu lebih alat untuk nelayan yang tersebar di 28 kota dan kabupaten se-Indonesia. Anggaran untuk pengadaan alat-alat tersebut, bersumber dari APBN dengan anggaran sebesar Rp 120 miliar. “Tahun depan kita targetkan sebanyak 40 ribu alat untuk nelayan. Untuk Kabupaten Cirebon saya jamin jumlahnya akan lebih banyak dari tahun ini. Yang penting proses pendataannya harus dipersiapkan dan harus lebih baik dari tahun ini,” bebernya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron mengatakan, konversi BBM ke BBG ini merupakan program yang baik dan sudah teruji, serta memenuhi unsur prioritas. Bisa langsung mendekatkan alokasi subsidi pada yang berhak, serta ada dampak ekonomis bagi penggunanya. Terpisah, Project Coordinator Kerosene to LPG Convertion PT Pertamina (Persero), Zulfikar didampingi Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati mengatakan, Pertamina akan mendistribusikan paket perdana elpiji 3 kg kepada 100 nelayan kecil di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. “Ada 3 (tiga) desa yang kami berikan paket perdana elpiji 3 kg untuk para nelayan, di antaranya untuk Desa Ambulu, Desa Waruduwur dan Desa Bungko,” kata Dian. Dian menerangkan, paket perdana elpiji 3 kg itu terdiri dari satu unit mesin, regulator untuk tekanan rendah untuk tabung elpiji, dua tabung elpiji 3 kg dan satu set converter kit beserta aksesori, satu unit coupler beserta baling-baling. “Dengan paket perdana ini, para nelayan kecil bisa mengkonversi BBM ke BBG untuk melaut dengan kapalnya,” kata Dian. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: