Air Ngalir Belum Lancar,  PAM Segera Kirim Tim ke RW 06 Grenjeng

Air Ngalir Belum Lancar,  PAM Segera Kirim Tim ke RW 06 Grenjeng

CIREBON – Musim hujan bukan jaminan distribusi air minum lancar. Seperti yang terjadi di RT 04 RW 06 Grenjeng, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti. Sudah dua bulan ini warga mengalami krisis air. Protes yang dilayangkan ke manajemen memang mulai memuahkan hasil. Tapi, air bersih yang mulai mengalhir tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Di sini kalau sudah mampet bisa berbulan-bulan,” ujar juru bicara warga RT 04 RW 06, Cahya (44), kepada Radar. Diungkapkan Cahya, sebelum melayangkan protes ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata, sudah sebulan layanan air mati total. Bahkan tagihan yang diterima warga tercatat penggunaan 0 meter kubik atau tidak ada pemakaian air. Tapi ada juga warga yang dikenakan 10 meter kubik. Padahal, kondisinya sama sekali tidak mengalir. “Kami bingung, itu ngitungnya gimana. Air sama sekali nggak keluar, tapi ditagihan 10 meter kubik,” katanya. Setelah aduan dilayangkan Cahya mengakui, air sudah mulai mengalir meski tidak lancar. Cahya menyebut warga belum sepenuhnya puas. Tetapi warga akan menunggu upaya selanjutnya dari direksi PAM Tirta Giri Nata dalam melakukan perbaikan layanan. Kondisi air tidak kunjung nyala ini mau tidak mau mendesak warga untuk memanfaatkan alternatif lain. Seperti membeli air galon, membuat sumur bor, sampai memanfaakan sungai terdekat. Bahkan beberapa waktu lalu diakuinya sejumlah warga memilih untuk mencuci baju di kali terdekat akibat air yang tidak kunjung nyala. Padahal, masih dalam lingkung RT04 RW 06 yang sama, warga yang berada di dataran lebih rendah masih mendapatkan air dengan lancar. \"Kalau yang dibawah itu justru nyala airnya, cuma yang ada di atas aja,\" terangnya. Direktur Utama PAM Tirta Giri Nata, Sofyan Satari mengaku menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan survei. Tetapi, dia menduga kesulitan air itu dikarenakan perbedaan kontur tanah RT 04 RW 06 yang lebih tinggi dari wilayah sekitarnya. Seperti diketahui, distribusi air PAM memang mengandalkan gravitasi bumi. Termasuk dalam penyaluran air dari Mata Air Cipaniis ke Reservoir Plangon, Reservoir Kalitanjung hingga jaringan distribusi ke permukiman warga. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: