Industri Rotan Rambah ke Utara, HIMKI Peringatkan Tidak Ekspor Bahan Baku

Industri Rotan Rambah ke Utara, HIMKI Peringatkan Tidak Ekspor Bahan Baku

CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon akan membangun kawasan industri rotan di wilayah utara Cirebon, yaitu Kapetakan dan Suranenggala. Awalnya, Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi menyatakan bahwa kawasan industri rotan ini akan ditempatkan di wilayah timur Cirebon yang memang ditetapkan sebagai zona industri di Kabupaten Cirebon, hal itu setelah revisi Peraturan Daerah tentangTata Ruang Wilayah disahkan. Menurut Sunjaya, dipindahkannya lokasi dari rencana awal bertujuan adanya pemerataan pembangunan, sehingga masyarakat di wilayah utara Cirebon pun bisa merasakan dampak positif, artinya warga lokal sekitar bisa diserap tenaganya untuk bekerja di industri rotan ini. “Dibangunnya kawasan industri rotan di Kapetakan bertujuan untuk menuntaskan persoalan pengangguran, sehingga warga di utara Cirebon juga bisa banyak terserap bekerja di industri tersebut,” kata Sunjaya belum lama ini. Dikatakannya, di Kabupaten Cirebon kebutuhan akan bahan baku rotan mencapai 142 ribu/tahun, sementara per bulannya Cirebon membutuhkan 12 ribu bahan baku. “Atas kondisi itu berarti kebutuhan bahan baku rotan di Cirebon kan cukup tinggi, sehingga kita memerlukan gudang penyimpanan, nantinya akan memudahkan pengusaha untuk membuat desain rotan tanpa harus menunggu lagi dikirim dari Sumatera atau Kalimantan,”tuturnya. Kawasan industri rotan di wilayah utara setelah Desa Tegalwangi ini akan mendongkrak pasar rotan di Cirebon. Selain itu, pihaknya pun sudah mengedarkan surat ke berbagai sekolah untuk menggunakan produk lokal. “Sudah diedarkan sejak 2016. Namun, namanya juga surat edaran dan belum berupa peraturan daerah maka diperlukan waktu agar tiap sekolah menggunakan produk lokal, butuh waktu,” ujarnya. Ketua Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) H Sunoto mengatakan, 85 persen rotan dunia berada di Indonesia, dan sebagian besar rotan di Indonesia terdapat di Kabupaten Cirebon. “Makanya aneh kalau ada instansi yang menginginkan ekspor bahan baku,” katanya. Sunoto juga menyampaikan, agar Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Perindustrian jangan coba-coba lagi membuka keran eskpor bahan baku. “Semua sudah tahu kalau ganti menteri maka akan ada buka tutup keran ekspor. Sebaiknya kita bicara bersama, jangan ada lagi buka tutup keran ekspor, sebaliknya tutup selamanya keran ekspor (bahan baku),” tandasnya. (via)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: