Teroris Muslim di Balik Kecelakaan Kereta Amtrak

Teroris Muslim di Balik Kecelakaan Kereta Amtrak

KECELAKAAN Kereta Api Amtrak yang tergelincir di Washington, Amerika Serikat, ternyata tak luput dari kabar hoax. Beberapa situs asal Negeri Paman Sam menyebut kecelakaan itu terjadi karena ulah teroris muslim. FBI pun telah mengamankan pelakunya. “BREAKING: FBI Identifies Muslim Terrorist Who Derailed Amtrak Train”. Begitu judul yang digunakan beberapa situs beberapa saat setelah kejadian Senin (18/12). Berita palsu itu pun sempat menyebar ke sejumlah platform media sosial. Netizen membagikan link yang memuat berita palsu tersebut. Penelusuran Jawa Pos (Radar Cirebon Group), kabar palsu itu muncul di situs defenseusa.xyz dan reaganwasright.com. Tulisan dan foto pelaku yang muncul di dua situs tersebut nyaris sama. Di sana disebutkan bahwa KA Amtrak yang keluar dari jalurnya merupakan sabotase yang dilakukan teroris muslim bernama Muhammad Christopher Blair, 53, asal Ohio. Situs factcheck.org akhirnya membongkar berita bohong tersebut. Factcheck.org merupakan situs komunitas nonpartisan dan nirlaba di Amerika Serikat yang dibuat untuk mengurangi tingkat penipuan dan kebingungan dalam politik AS. Menurut Factcheck.org, kabar yang menyebutkan kecelakaan KA Amtrak disebabkan sabotase seorang teroris muslim tidak benar. Sebab, pihak terkait masih melakukan investigasi penyebab kecelakaan dan tidak menangkap siapa pun sebagai tersangka. Apa yang diungkap Factcheck itu berdasar sumber-sumber resmi. Misalnya, pernyataan National Transportation Safety Board (NTSB) atau Dewan Keselamatan Transportasi Nasional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota NTSB Bella Dinh Zarr. Bisa diakses di channel resmi NTSB di YouTube dengan judul, “NTSB Member Bella Dinh Zarr’s second media briefing on the 18/12/17 derailment in DuPont”. Selain itu, Juru Bicara FBI’s Baltimore Field Office David Fitz pada Factcheck memastikan tidak ada serangan teroris dalam kecelakaan tersebut. FBI juga tidak melakukan penangkapan seperti yang dituliskan dalam kabar bohong di atas. Wawancara Factcheck dengan David Fitz itu dilakukan 20 Desember 2017 atau dua hari setelah kejadian. Nama Muhammad Christopher Blair yang disebut sebagai pelaku juga tidak sama dengan foto yang ditampilkan dalam berita bohong. Foto yang ditampilkan adalah Shaker Aamer, warga Inggris yang pernah ditahan di Guantanamo. Jejak hoax soal teroris muslim di balik kecelakaan KA Amtrak di Indonesia memang tidak ramai. Justru yang ramai dari kecelakaan itu adalah kabar anak Donald Trump yang menjadi salah satu korban meninggal dunia. “Brakk! Kereta Amtrak di AS Kecelakaan. 6 Tewas Termasuk Anak Donald Trump?” begitu tulis blog Radarsejagat.com yang selama ini memang kerap menyebar hoax. Tak ada satu pun media di Amerika Serikat yang melaporkan anak Trump menjadi korban kecelakaan tersebut. (gun/eko/c6/fat) FAKTA: - Kecelakaan Kereta Api Amtrak bukan karena sabotase teroris muslim. Anak Donald Trump tidak menjadi korban dalam peristiwa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: