Oki Mundur dari Pilkada Kota Cirebon jika PDIP Tidak Koalisi, Ini Alasannya

Oki Mundur dari Pilkada Kota Cirebon jika PDIP Tidak Koalisi, Ini Alasannya

CIREBON - Bamunas Setiawan Boediman atau Oki bikin pernyataan mengejutkan. Bos Grage itu siap mengundurkan diri sebagai calon walikota (cawalkot) dari PDIP jika tidak ada koalisi dengan partai politik (parpol) lain. “Terus terang, rekom Oki-Edi saya tidak tahu, belum ada keterangan tertulis yang saya terima. Tapi jujur, kalau rekom itu ada, saya menginginkan koalisi. Kalau tidak bisa koalisi, saya akan mundur dari pencalonan,” tegas Oki saat berkunjung ke Radar Cirebon, Kamis (28/12). Bagi Oki, dalam Pilkada Kota Cirebon 2018 PDIP harus menggalang koalisi. “Karena maju untuk menang. Dan kemenangan itu harus melalui koalisi, bukan paket dari internal PDIP. Berkaca dari pengalaman sebelumnya (Pilkada 2013, red) saya kira berkoalisi lebih baik,\" katanya. Karena keinginan membangun koalisi, Oki mengaku masih terus melakukan komunikasi dengan parpol lainnya. Dia kemudian menyebut masih ada peluang berkoalisi dengan Partai Golkar, PAN, Hanura, dan PPP. Dia optimistis komunikasi yang terus dibangun itu akan melahirkan hasil yang positif. Apalagi nama Oki juga ikut mencuat di PAN dan Golkar. Pada kesempatan kunjungan kemarin Oki juga sempat menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) PDIP. “Karena masih ada yang meragukan saya sebagai kader PDIP. Padahal saya jadi kader sejak 1999. Sampai saat ini KTA saya masih ada, belum dicabut,” tegas Oki. Oki juga mengatakan, akan ada warna baru dalam Pilkada Kota Cirebon. Selain harus melawan petahana, sambung dia, tantangan lain yakni hadirnya sosok perempuan seperti Eti Herawati yang berpasangan dengan Nasrudin Azis. \"Cukup menarik saya kira, karena perempuan sudah mulai muncul. Mudah-mudahan memberi warna yang berbeda,\" tuturnya. Kini sembari menunggu keputusan tertulis dari DPP PDIP, Oki rutin turun ke masyarakat. Dia biasa mengadakan pengobatan gratis di setiap RW di Kota Cirebon pada Sabtu-Minggu. Pemilihan waktu Sabtu dan Minggu itu dianggap tepat karena masyarakat membutuhkan fasilitas kesehatan yang tak mengenal hari libur. \"Tetap jalan ke masyarakat. Kalau orang bilang itu pencitraan karena saya pengen nyalon, silakan saja. Itu saya lakukan jauh sebelumnya,\" jelasnya. Seperti diberitakan, internal PDIP menyebutkan jika rekomendasi dari DPP PDIP diberikan untuk Oki dan Ketua DPC PDIP Kota Cirebon yang juga Ketua DPRD, Edi Suripno. Keputusan DPP PDIP mengusung Oki-Edi untuk Pilkada Kota Cirebon diambil melalui rapat pleno Rabu sore (27/12). Sumber Radar Cirebon di lingkaran PDIP menyebutkan, rapat DPP PDIP sudah bulat memutuskan nama Oki-Edi. Oki sebagai calon walikota, Edi calon wakil walikota. Sumber itu menambahkan, dalam waktu dekat ini internal partai melakukan konsolidasi, menghimpun semua kekuatan, termasuk menggelar rakercabsus dengan agenda menyosialisasikan nama calon walikota dan calon wakil walikota. Tak hanya PDIP, Oki juga disebut-sebut mendapatkan rekomendasi dari PAN dan Golkar. Bahkan dari PAN sudah muncul surat yang menunjuk Oki berpasangan dengan Bunda Fifi. Sempat muncul isu bahwa rekomendasi itu palsu. Tapi Ketua DPD PAN Kota Cirebon Dani Mardani akhirnya membenarkan kesahihan surat tersebut. DPW PAN Jabar, kata Dani, mengakui surat itu benar adanya. Tinggal difinalkan dalam bentuk persetujuan yang ditandatangani langsung oleh ketua umum dan sekretaris jenderal. Begitu juga dari Golkar, Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kota Cirebon Lili Eliyah mengatakan, di kalangan pejabat Golkar Jabar sudah menyebut Oki yang dipasangkan dengan Effendi Edo. Hanya saja, kata Lili, yang sudah final diusung adalah Effendi Edo. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: