Tukang Jamu di Era Serba Modern Masih Diminati, Mayoritas untuk Urusan Vitalitas

Tukang Jamu di Era Serba Modern Masih Diminati, Mayoritas untuk Urusan Vitalitas

Aromanya yang khas dan minim efek samping, membuat olahan rempah-rempah herbal atau yang lebih dikenal jamu, tetap tak kehilangan peminat. Bahkan risikonya hampir tidak ada membuat jamu ramah untuk dikonsumsi segala usia. ANDRI WIGUNA, Ciledug. KASAN (36) terlihat begitu sibuk. Tangannya tak berhenti mengaduk dan mencampur serbuk-serbuk dari dalam toples kecil dan memasukannya ke dalam gelas kecil. Lima menit kemudian, Kasan mendatangi satu persatu pelanggannya sambil membawa tiga gelas dalam satu nampan. Bukan sembarang ramuan. Yang diracik oleh Kasan ternyata jamu paling laris yang banyak dipesan oleh kaum pria. Ya, hampir 80 persen pengunjung warungnya adalah kaum pria yang ingin menambah vitalitas, namun enggan mengonsumsi obat-obatan kimia. “Kita buka mulai siang sampai malam. Kalau pengunjung otomatis kebanyakan laki-laki. Yang paling banyak dipesan ya obat penambah vitalitas,” ujar Kasan yang merupakan warga asli Desa Kalimukti, Pabedilan. Kasan sendiri membuka usahanya sudah sekitar dua tahun lalu. Persisnya di sebuah ruko di samping pintu perlintasan Kereta Api Ciledug. Menu yang paling dicari pelanggan adalah jamu Parka seri Apollo. “Kalau yang ke sini biasanya nyari obat pegal-pegal, tapi banyak juga yang nyari untuk vitalitas. Saya gak ngitung tapi setiap harinya banyak. Apalagi pas musim hujan, satu porsi Parka saya jual Rp35 ribu,” imbuhnya. Kasan sendiri belajar meracik jamu setelah sebelumnya ia sempat bekerja dan ikut merantau bersama bosnya orang Sumatera. Dari situ, dia belajar untuk meramu dan mencampur jamu. Namun yang pasti, jamu yang ia jual tak memiliki efek samping karena semua bahannya dari herbal. Pelanggannya pun tak sembarangan. Dari mulai tukang becak, kuli angkut pasar sampai PNS dan kuwu pun setiap malam datang ke tempat usahanya. “Kalau untuk relasi tergantung permintaan konsumen. Ada yang lama dan ada yang lama banget. Tergantung, harga juga menyesuaikan,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: