DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Pelatnas Asian Games Oleh Kemenpora

DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Pelatnas Asian Games Oleh Kemenpora

  JAKARTA - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPRRI), Yayuk Basuki, sangat menyayangkan dikuranginya anggaran pelatihan atlet Asian Games. \"Kemarin meminta kepada DPR agar anggaran Asian Games dikaji. Mengapa sekarang malah terbatas. Bagaimana mau berprestasi, bilamana sarana seperti ini,\" tutur Yayuk kepada Radar Cirebon, Rabu (3/1) kemarin. Menurut mantan petenis nasional ini, kekurangan anggaran seharusnya dapat diminimalisir, bilamana Kemenpora memiliki pengkajian dan catatan proyeksi yang terstruktur serta terarah. Yayuk menilai, apa yang terjadi pada Kemenpora ini, bukanlah kali pertama. Seharusnya, lanjut Yayuk, Menpora beserta jajarannya dapat mengantisipasi atau menemukan solusi, sebelum terjadi hal tersebut. \"Hal ini kan bukan kali pertama. Mengapa tidak ada persiapan. Nanti bilamana tidak tercapai target, yang disalahkan anggarannya. Padahal, kajian mungkin ada yang belum dirancang dengan baik,\" tandas Politikus asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto memaparkan bahwa anggaran untuk pemusatan latihan Asian Games 2018 terbatas, yakni hanya memiliki anggaran sebesar Rp 735 miliar untuk pemusatan latihan. \"Dari Rp735 miliar tersebut, harus dipotong untuk Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Rp 135 miliar. Jadi anggarannya masih Rp 600 miliar,\" kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, kemarin. Lebih lanjut, Gatot menjelaskan, dengan uang sejumlah Rp 600 miliar tersebut, akan dibagikan kepada 40 cabang olahraga (Cabor) yang akan mengikuti gelaran Asian Games 2018 mendatang. Dirinya mengaku dengan terbatasnya dana tersebut, kemungkinan Kemenpora akan melakukan rata-rata pemangkasan anggaran mencapai 50 persen. Gatot menyampaikan, jika 40 cabang olahraga yang mengajukan anggaran tersebut disetujui semua, maka kebutuhan dana akan mencapai Rp 1,2 triliun. Gatot menjelaskan, sedangkan anggaran yang tersedia tidak mencapai sebanyak itu. \"Memang ada anggaran yang disetujui lebih dari 50 persen, namun cabang olahraga itu hanya mengajukan Rp 3 miliar. Anggaran tertinggi yang disetujui adalah Rp 12 miliar, dari pengajuan sekitar Rp 30 miliar,\" jelas Gatot. Sementara itu, Gatot menuturkan anggaran untuk olahraga bisa juga berasal dari luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 95/2017 tentang Peningkatan Prestasi Atlet, \"Bahkan jika kami diminta untuk menjadi penjembatan kami pun siap,\" kata Gatot. (franc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: