Curah Hujan Masih Tinggi, 17 Rumah di Desa Legokherang Terancam Longsor

Curah Hujan Masih Tinggi, 17 Rumah  di Desa Legokherang Terancam Longsor

KUNINGAN-Musim hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan sejak pertengahan tahun 2017 lalu menyebabkan pergerakkan tanah di Dusun Wage, Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak. Akibatnya, sekitar 17 pemukiman warga terancam terseret longsor. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, curah hujan yang tinggi dengan durasi cukup lama telah menyebabkan tiga kali terjadi pergerakan tanah di kawasan tersebut. Yang pertama pada tanggal 29 Agustus 2016 menyebabkan delapan rumah warga nyaris terseret longsor dan yang kedua pada tanggal 17 April 2017 terjadi retakkan tanah antara 2 hingga 20 centimeter dan mengancam sembilan rumah warga lainnya. \"Kemudian pada tanggal 26 Oktober 2017 lalu kembali terjadi tanah longsor yang mengancam delapan rumah warga yang pernah terkena longsor pada tahun 2016 lalu. Hal ini menjadi kekhawatiran kemungkinan longsor terjadi pada musim hujan sekarang, sehingga kami terus melakukan pemantauan termasuk mendatangkan tim dari Badan Geologi untuk memastikan apakah perlu relokasi atau tidak,\" ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin. Berbagai upaya tindakan darurat, kata Agus, telah dilakukan untuk menangani dan mencegah longsor susulan terjadi seperti memasang cerucuk bambu untuk memperkuat tebing, menutup retakan tanah dan memperbaiki saluran drainase. Pihak BPBD juga telah menginstruksikan masyarakat, terutama yang rumahnya terancam longsor, untuk bersiap mengungsi ke tempat yang lebih aman ketika hujan deras terjadi. \"Pemukiman warga di wilayah tersebut berada di kawasan perbukitan yang diapit oleh areal persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu sangat rawan apabila terjadi hujan deras yang berlangsung lama sehingga warga harus selalu waspada,\" kata Agus. Berdasarkan hasil kajian Badan Geologi, kata Agus, memang disarankan untuk pemukiman warga direlokasi ke tempat yang lebih aman. Selain itu ada opsi lain yaitu dilakukan perbaikan dan penataan lahan yang berpotensi terjadi longsor tersebut untuk pencegahannya. \"Kami sudah menyampaikan solusi itu kepada masyarakat Dusun Wage, Desa Legokherang, apakah mau direlokasi atau diperbaiki saja. Jika bersedia direlokasi, maka kami tawarkan kembali lokasi milik desa mana yang bisa digunakan. Hingga sekarang kami masih menunggu kesepakatan warga untuk solusi tersebut,\" kata Agus. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: