Harga Bawang Mahal di Pasaran tapi Anjlok di Tingkat Petani, Kenapa?

Harga Bawang Mahal di Pasaran tapi Anjlok di Tingkat Petani, Kenapa?

CIREBON - Menurunnya harga bawang yang dikeluhkan para petani di Kabuapaten Cirebon menjadi pertanyaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon. Karena saat ini harga bawang di pasaran, terpantau standar dan tidak anjlok. Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Cirebon, Dadang Heryadi mengatakan, selama ini memantau beberapa pasar, harga bawang masih dijual berkisar Rp 24.000/kg. Akan tetapi, harga bawang di tingkat petani yang sudah berlangsung lama di keluhkan. Menurut informasi yang didapatnya, harga di tingkat petani hanya Rp 6.000/kg. \"Kita tadi pantau harga bawang kan Rp 24.000/kg di pasar. Kalau petani menjual dengan harga Rp 6.000/kg, kemungkinan bisa jadi permainan tengkulak,\" ungkap Dadang. Meski demikian, disperindag sudah melakukan pengusulan kepada Kementrian Perdagangan, agar membuat gudang penyimpanan dan pengawetan gudang bawang bagi petani di Kabupaten Cirebon. Sehingga harga bawang bisa stabil. \"Kalau ada gudang kan kita melakukan penjualan ketika harga pasaran meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika harga pasaran rendah ya kita simpan sampai harga itu normal kembali,\" ujarnya. Dadang memrediksikan, ada berberapa kemungkinan yang membuat harga bawang di tingkat petani anjlok. Pertama, faktor cuaca yang saat ini musim hujan. Jelas, faktor hujan sangat berpengaruh pada kualitas bawang. Kemungkinannya, para agen membeli murah karena melihat kulitas bawang yang tidak sebagus pada musim kemarau. Kedua, bisa jadi petani menjualnya di saat belum panen atau sistem ijon untuk menutup kebutuhan biaya produksi. Seperit membeli bibit, pupuk dan biaya perawatan lainya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: