Ayah yang Cekoki Anaknya dengan Racun Tikus Jadi Tersangka

CIREBON - Polisi Sektor (Polsek) Pabedilan akhirnya menetapkan M Taufik (27) sebagai tersangka setelah membunuh anak kandungnya Kaisar Alfikar yang berusia 14 bulan dengan memberikan air susu yang dicampur racun tikus. Penetapan status tersangka itu, setelah aparat kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap M Taufik dan melakukan olah TKP di rumah Taufik di Desa Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Minggu (7/1). Aparat kepolisian pun melakukan penjagaan terhadap Taufik, yang saat ini masih mendapat perawatan di RS Waled karena sama-sama mengkonsumsi susu dicampur racun tikus. \"Kita melakukan pemeriksaan medis dan olah TKP, ternyata bayi yang meninggal karena racun tikus yang dicampur dengan air susu yang diberikan ayah kandungnya. Pelaku mengakui bahwa dia meracuni anaknya dengan racun tikus yang dicampur air susu,\" kata Kapolsek Pabedilan, AKP Abdullah. (Baca: Nih Motif Ayah yang Cekoki Anaknya dengan Racun Tikus) Dari penyidikan kepolisian, lanjut Abdullah, motif dari pelaku meracuni anaknya disebabkan M Taufik bertengkar dengan istrinya di telepon. Pelaku bertengkar, kata Abdullah, karena pelaku meminta uang kepada istrinya yang bekerja di Batam tidak diberi. \"Pelaku ini bertengkar dengan istrinya yang ada di Batam melalui telepon. Pelaku meminta uang kepada istrinya, namun tidak diberi. Pelaku akhirnya mengancam akan bunuh diri dengan anaknya. Pelaku ini benar-benar nekat,\" jelasnya. Lebih lanjut, dikatakan Abdullah, pelaku memberikan susu yang dicampur dengan racun tikus kepada anaknya sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (6/1). Sekitar 1 jam kemudian, kata Abdullah, tetangganya Taufik mendengar tangis KA dan muntah-muntah. Tetangga yang melihat kejadian itu, langsung membawa anak usia 14 bulan itu ke Puskesmas. \"Awalnya dibawa ke Puskesmas oleh tetangganya. Tetapi Puskesmas tidak mampu menangani, sehingga dibawa ke RSUD Waled dan sekitar pukul 17.00 WIB Kaisar meninggal dunia sedangkan sang ayah Taufik masih mendapat perawatan medis,\" ujarnya. (cecep)

Sumber: