Ciayumajakuning Jarang Hujan karena Monsun Blocking

Ciayumajakuning Jarang Hujan karena Monsun Blocking

MAJALENGKA–Beberapa hari terakhir curah hujan di sebagian wilayah Ciayumajakuning tidak normal. Dari awal Januari hingga pekan ketiga jarang hujan, padahal idealnya bulan Januari sampai Februari merupakan puncak musim hujan. Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) kelas III Jatiwangi, sejak awal Januari hingga 19 Januari curah hujan di bawah normal. Hal itu dikarenakan faktor regional, berupa banyaknya daerah-daerah tekanan rendah (low pressure) di wilayah selatan Indonesia yang mengakibatkan gaya tarik berupa angin cukup kencang. “Angin kencang tersebut terutama di atmosfer lapisan atas, yaitu di ketinggian lapisan pembentukan awan. Angin ini menyebabkan pembentukan awan-awan hujan kurang optimal, sehingga curah hujan lebih sedikit atau di bawah normal,” kata petugas forecaster BMKG, Ahmad Faa Izyn. Jika low pressure atau daerah tekanan rendah sudah mulai berkurang atau hilang, maka curah hujan akan kembali normal. Namun pihaknya memprediksi puncak musim hujan masih akan terjadi Februari. Curah hujan di bawah normal sampai saat ini juga disebabkan monsun blocking, yaitu aliran massa udara basah yang berasal dari Asia terhadang siklon tropis di laut China Selatan. Sehingga aliran massa udara basah yang seharusnya optimal menuju ke Indonesia untuk pembentukan awan-awan hujan menjadi berkurang. “Potensi hujan lebat kembali ada. Berarti hari ini hingga lima hari kedepan diprediksi mulai normal,” paparnya. Pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati terhadap potensi peningkatan hujan mulai pertengahan Januari. Diperkirakan potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang juga turut meningkat. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: