2 Pengunjung Tewas, YLBK Investigasi ke Curug Tonjong

2 Pengunjung Tewas, YLBK Investigasi ke Curug Tonjong

MAJALENGKA–Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen (YLBK) Majalengka melakukan investigasi, terkait tewasnya dua pengunjung objek wisata Curug Tonjong Desa Teja Kecamatan Rajagaluh, Minggu (21/1). YLBK mengunjungi lokasi objek wisata bersama Disparbud guna mengetahui secara langsung kondisi objek wisata tersebut, Senin (22/1). Berdasarkan hasil investigasi dan konfirmasi ke pengelola objek wisata bersama dinas terkait, ternyata masih banyak kekurangan khususnya rambu-rambu untuk pengunjung. “pengelola objek wisata harus melengkapi rambu-rambu untuk warning dan tanda bahaya. Seperti kelengkapan arena, pengumuman kedalaman curug, hingga menempatkan orang atau tim yang standby di lokasi ketika ada hal yang tidak diinginkan,” terang Ketua YLBK Majalengka Dede Aryana Sukur SH. Pihaknya menilai kejadian tersebut akibat pengawas tidak ada di lokasi. Kejadian diketahui pengunjung lain yang berteriak meminta pertolongan sekitar 15 menit kemudian. Proses evakuasi juga masih menggunakan alat tradisional. Hal ini yang menjadi sorotan pihaknya kepada pihak pengelola wisata. Khususnya Perhutani agar melengkapi rambu-rambu di kawasan wisata. “Majalengka hampir 90 persen wisata alam dan 70 persennya sebagian milik Perhutani. Tahun kemarin kita sudah melayangkan surat untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, namun tidak diindahkan dan kembali memakan korban,” terangnya. Rencananya, YLBK akan melakukan klarifikasi ke Perhutani hari ini. Mengingat ada 92 pengaduan yang masuk ke pihaknya, termasuk diantaranya dari objek wisata. Sebelumnya, dua pengunjung Curug Tonjong Desa Teja Kecamatan Rajagaluh, Minggu (21/1) sekitar pukul 17.00 meninggal dunia akibat tenggelam. Kedua korban yakni Wawan Setiawan (22) dan Obi Arsana (22). Keduanya merupakan warga blok Silorong, RT/RW 01, Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Informasi yang dihimpun, kedua korban awalnya mandi dengan cara terjun ke kolam air terjun. Namun kemudian mereka minta tolong sambil melambaikan tangan ke arah pengunjung lain. Pengunjung lainnya panik dan berusaha melakukan pertolongan, namun keduanya tidak ditemukan karena tenggelam. Sejumlah orang berupaya mencari dengan menyusuri aliran sungai. Keduanya ditemukan di dasar sungai dengan jarak kurang lebih 5 meter dari kolam air terjun, dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Kapolsek Rajagaluh AKP Jaja Gardaja menyebutkan, kedua jasad korban dibawa ke Puskesmas Rajagaluh untuk pemeriksaan medis. dr Dede Suparjo menyebutkan jika penyebab kematian korban karena tidak bisa bernapas, mungkin akibat tidak bisa berenang dan idak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kedua korban dipulangkan ke kediamannya dengan didampingi pengelola objek wisata, Pemdes Desa Teja, serta pihak Polsek Rajagaluh. Atas peristiwa tersebut digelar musyawarah antara keluarga kedua korban, Pemdes Kedungjaya, dan pengurus objek wisata curug Tonjong dengan didampingi Polsek Rajagaluh di balai Desa Kedungjaya Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. “Hasilnya pihak keluarga menerima penyerahan jenazah korban dan menyadari penyebab meninggalnya karena kecelakaan. Di sisi lain pihak pengelola objek wisata menerangkan bahwa kedua korban diasuransikan dan akan mengurus asuransinya,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: