Kuningan Timur Butuh TPA, Tunggu Janji Bupati

Kuningan Timur Butuh TPA, Tunggu Janji Bupati

KUNINGAN-Keinginan Bupati H Acep Purnama SH MH agar di wilayah Kuningan timur ada tempat pembuangan sampah akhir (TPA) hingga sampai saat ini belum terwujud. Dampak dari belum adanya TPA di wilayah Kuningan timur masyarakat di Kecamatan Luragung, Cibeureum, dan Cibinbin kesulitan untuk membuang sampah. Ditambah lagi kendaraan angkutan sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak menjangkau sampai wilayah tersebut. Padahal keinginan orang nomor satu di Kota Kuda agar ada TPA di wilayah Kuningan timur itu sudah dilontarkannya sejak Juni 2016 lalu kala memantau gerakan kali bersih (prokasih) di Desa/Kecamatan Kramatmulya. Kondisi ini dikeluhkan Amin, warga Kecamatan Cibingbin. Banyak masyarakat di wilayahnya yang terpaksa membuang sampah sembarangan lantaran tidak adanya angkutan sampah. Selain ada yang membuang sampah di kebun, warga juga kerap membuangnya ke Sungai Cijangkelok serta sungai kecil lainnya. “Kondisi di lapangannya seperti itu. Kami sulit untuk membuang sampah karena enggak ada mobil pengangkut sampahnya. Ya terpaksa membuang ke kebun, bahkan ada yang ke sungai. Kami tahu membuang sampah ke sungai itu salah, namun bagaimana lagi, keadaan yang memaksa,” katanya diamini sejumlah warga lainnya. Komentar serupa diutarakan Brigadir Yayan Lusiyanto, Anggota Polsek Cibingbin. Yayan yang bertugas sebagai Bhabinkambtibmas Desa/Kecamatan Cibeureum itu menyatakan bahwa warga di wilayah binaannya kesulitan untuk membuang sampah. Penyebabnya, sampah yang dihasilkan rumah tangga di dua kecamatan tersebut tidak ada yang mengangkut ke TPA yang berada di Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana. “Jaraknya terlalu jauh kalau harus diangkut ke TPA Ciniru. Dan kendaraan pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup juga tidak melayani warga dari kecamatan ini,” terang dia. Yayan tak memungkiri jika tidak adanya kendaraan pengangkut sampah ke TPA dari Kecamatan Cibeureum dan Cibingbin membuat sungai, kali dan kebun menjadi tempat favorit warga untuk membuang sampah. Praktik buang sampah ke sungai oleh warga sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan hingga sekarang belum ada solusi dari pemerintah daerah. “Keadaan ini bisa diatasi jika ada TPA di wilayah timur, kemudian dinas terkait menyediakan armada pengangkutnya. Misalnya TPA-nya berada di Kecamatan Luragung atau Cidahu. Jarak pengangkutannya tidak terlalu jauh dari Cibeureum dan Cibingbin. Beda kalau ngangkutnya ke TPA Ciniru,” papar pria bertubuh subur itu. Dia sendiri sebenarnya sudah berupaya untuk mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan menyarankan warga untuk mengolahnya untuk jenis sampah tertentu seperti plastik. Hanya saja imbauan itu tetap kurang maksimal karena warga kebingungan untuk pembuangan sampah bukan plastik. “Sebagai Bhabin, saya sudah berkeliling ke rumah warga di Desa Cibeureum untuk mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke sungai atau kali. Namun ketika warga bertanya, kemana harus membuang sampah nonplastik, saya sendiri bingung menjawabnya. Ini akan berbeda jika ada TPA di wilayah Kuningan timur,” ungkapnya. Yayan mengaku, dia sudah dua tahun ini membuka usaha penampungan sampah dari sekolah-sekolah yang ada di dua kecamatan tersebut. Sampah dari sekolah itu dibawa ke lahan miliknya untuk dipilah oleh pegawainya. Yang plastik dikumpulkan, sedangkan nonplastik diolah menjadi pupuk. “Baru sampah dari sekolah yang saya tangani. Dari pemukiman warga belum tertangani karena keterbatasan lahan yang saya miliki. Usaha ini sudah saya tekuni sekitar dua tahunan. Dari pemilahan sampah ini, saya memperoleh keuntungan. Jika nanti sudah ada TPA, mungkin saya bisa menangani sampah dari rumah-rumah penduduk,” imbuhnya. Sementara itu, Bupati H Acep Purnama dua tahun silam pernah menegaskan, bahwa Kabupaten Kuningan bebas dari sampah. Salah satunya menyediakan lokasi pembuangan sampah bagi masyarakat di wilayah Kuningan timur. “Sebab tidak mungkin sampah dari wilayah timur dibawa ke Kecamatan Jalaksana. Di samping biaya pengangkutannya mahal, juga tidak efektif. Saya punya rencana membangun TPA di wilayah Kuningan timur guna memudahkan masyarakat membuang sampah. Untuk teknis pengangkutan sampah dari rumah warga ke TPSA, itu akan ditangani DLH,\" tegas Acep kala itu. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: