Saling Lempar Tanggung Jawab
Terkait Pelunasan Sewa SUGBK saat Piala AFF 2012 JAKARTA - Menjelang dimulainya pemusatan latihan timnas besok (4/1) di Medan, skuad Merah Putih ternyata masih menyisakan masalah. Pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyesalkan tunggakan yang belum dibayarkan oleh PSSI saat pemusatan latihan (TC) pada medio Oktober-November 2012 lalu. Kepala Unit I SUGBK, Tubani menyatakan bahwa, tunggakan tersebut nilainya lebih dari Rp100 juta. Jumlah itu berasal dari belum dibayarkannya uang latihan timnas yang melakukan pemusatan latihan Piala AFF 2012 sejak pertengahan Oktober 2012. Menurut Tubani, timnas berlatih di SUGBK sekitar satu bulan. Tiap latihan, timnas diharuskan membayar Rp5,5 juta. Timnas harus membayar Rp11 juta tiap harinya jika berlatih dua kali pada pagi dan sore hari. \"Jumlah pastinya saya kurang hafal. Yang pasti banyak, karena mereka tiap hari latihan. Seharusnya membayar uang latihan,\" katanya kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group), kemarin (2/1). Menurut Tubani, pihaknya telah mengirimkan tagihan beberap kali kepada PSSI. Namun, induk sepak bola setanah air itu tak pernah memberikan respons. Karena itu, pihak SUGBK akan terus mengirimkan tagihan sampai PSSI melunasinya. Kalau tak kunjung dibayar, Tubani menegaskan bahwa, PSSI terancam tak bisa memanfaatkan SUGBK. \"Kami minta untuk segera dibayarkan. Memang timnas yang memanfaatkan, tapi tolong ikuti aturan kami. Kami juga bisa menutup dan berhak melarang timnas menggunakan SUGBK kalau belum diselesaikan tunggakannya,\" ancam dia. Sementara itu, saat dikonfirmasi, Koordinator Timnas Bob Hippy menyebut bahwa, tunggakan latihan timnas menjadi tanggung jawab Manajer Tim di Piala AFF, Habil Marathi. \"Bukan, itu tanggung jawab manajer lama. Dia yang harus menyelesaikannya,\" tuturnya, kemarin. Menurut Bob, kinerja manajer lama memang tidak maksimal. Bahkan, laporan pertanggungjawaban yang spesifik selama Piala AFF belum diberikan. \"Kalau Nilmaizar sudah menyerahkan, tapi dia belum. Karena itu, kami tak tahu secara pasti apa saja kekurangan yang belum dia selesaikan,\" tegasnya. Terpisah, Habil yang dihubungi mengakui masih ada tunggakan pembayaran latihan. Namun, dia melemparkan tanggung jawab pembayaran kepada PSSI karena saat ini dirinya sudah tidak menjadi manajer. Selain itu, timnas juga sejatinya menjadi tanggung jawab PSSI sebagai satu-satunya federasi yang bisa membentuk timnas. \"Tunggakan itu normal. Belum bayar, itu biasa. Itu menjadi tanggungan PSSI. Dana menpora Rp800 juta kan ada? Saya bukan manajer lagi,\" ucapnya. Tapi, Habil menilai, Tubani keterlaluan karena timnas yang mewakili negara dikenakan harga yang sama dengan pihak swasta yang menggunakan SUGBK. \"Ngaco itu Tubani. Masa untuk kepentingan negara harganya sama? Itu kan fasilitas Negara?,\" ujar mantan anggota DPR RI tersebut. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: