Duh, 40 Persen Warga Cirebon Kategori Miskin

Duh, 40 Persen Warga Cirebon Kategori Miskin

CIREBON – Jumlah warga kategori miskin dan rawan miskin di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Salah satu contohnya, yang dialami Suud (80) dan Termi (70), yang tinggal di sebuah saung terpal di lahan kosong, di Desa Adi Dharma, Kecamatan Gunungjati. Selasa (30/1), Wakil Bupati Cirebon Sally A Gantina bersama sejumlah perangkat daerah mengujungi lokasi tempat tinggal Suud. Melihat Suud yang tergolek lemas, wabup langsung membawanya berobat dan dievakuasi ke tempat layak. “Selaku pemerintah, saya harus bisa menyelesaikan permasalahan Pak Suud,” ujar Selly. Selly membawa pasutri tersebut ke RSUD Arjawinangun untuk berobat. “Alhamdulillah Pak Suud mau dipindah. Takutnya terkena penyakit cikungunya karena menggigil terus-terusan,” katanya. Selly sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Arjawinangun. Setelah itu keduanya direhabilitasi. “Keduanya tidak mempunyai identitas sebagai warga Kabupaten Cirebon. Tapi mereka mempunyai anak dan keluarga di Kalisapu,” tuturnya. Pihaknya dibantu pemdes untuk berkomunikasi dengan anak pasutri yang tinggal di Kalisapu. Dengan harapan, anaknya bisa menampung Suud dan istrinya. “Kita ada rumah singgah di Lemahabang. Kalau anaknya mengizinkan, kita akan coba memfasilitasi kebutuhannya. Jangan sampai, ketika sudah dibawa oleh anaknya, kemudian terbengkalai dan kembali lagi ke tempat ini (tenda, red),” jelasnya. Kedua pasutri tersebut, menurut Selly, tidak bisa dipisahkan. “Kita pun tidak bisa memisahkan mereka,” tuturnya. Selly mengungkapkan, Pemkab Cirebon konsisten untuk mencegah warga yang tidak hidup layak. Dia berharap agar apa yang menimpa Suud dan istrinya tidak menjadi komoditas politik bagi para calon yang akan mengikuti Pilkada 2018. Menurut Selly, kemiskinan memang masih terdapat di beberapa daerah. Hanya saja, yang terjadi dengan Suud, itu karena beritanya viral di media sosial. Pemkab Cirebon sendiri sudah berupaya semaksimal mungkin mendata warga-warga yang memang sangat hidup tidak layak. Termasuk menggolongkannya ke dalam empat kategori, yakni kategori miskin, sangat miskin, rawan miskin dan rentan miskin. Disebutkan Selly, prosentasi angka potensi kemiskinan di Kabupaten Cirebon berdasarkan data Bapelitbangda cukup besar, mencapai 40 persen mencakup empat kategori tersebut. Dari 40 persen itu, kata Selly, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 13 persen warga Kabupaten Cirebon yang benar-benar sangat miskin. \"Angka ini sebenarnya mengalami penurunan dari tahun lalu dari 14 persen, tahun ini 13 persen. Tapi kalau berdasarkan database Bapelitbangda, sesuai data by name by addres dan juga lokus, ada sekitar 40 persen kemiskinan, meliputi warga miskin, sangat miskin, rentan dan rawan miskin,\" katanya. Pemerintah Kabupaten Cirebon, kata Selly, berupaya tidak hanya untuk menanggulangi warga miskin dan sangat miskin. Akan tetapi juga mengantisipasi warga yang rentan dan rawan miskin tersebut. Jangan sampai yang rentan miskin ini mungkin yang tadinya hidup sejahtera berubah statusnya menjadi sangat miskin. \"Itu yang kita perhatikan. Bukan hanya memperhatikan orang yang sangat miskin,\" jelasnya. Pihaknya menyebut, warga sudah menujukkan partisipasi kepedulian terhadap kemiskinan yang ada di wilayahnya. Dia pun mengucapkan terima kasih atas kepedulian warga. Karena saat ini, Suud dan Tarmi banyak mendapat bantuan sembako dari warga. (den/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: