Siswa SMK Tewas Dikeroyok, Polisi Amankan 4 Terduga Pelaku

Siswa SMK Tewas Dikeroyok, Polisi Amankan 4 Terduga Pelaku

CIREBON- Di Sumenep, Madura, Jawa Timur, seorang guru meregang nyawa dipukul muridnya. Di Cirebon, siswa SMK tewas dikeroyok oleh warga. Korban adalah Saeful Jalil (17) pelajar SMK warga Desa Sumber Kidul, Kecamatan Babakan. Yang bikin suasana tegang, para pelaku diduga warga desa tetangga. Polisi pun harus siaga agar tak terjadi bentrok warga. Korban yang merupakan siswa kelas dua SMK Islamiyah Darussalam (Isda) Babakan itu tewas dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuh. Seperti lecet pada bagian leher, gigi bagian atas yang tanggal, dan lecet pada bagian kaki. Tak berselang lama dari insiden tersebut, Polsek Babakan mengamankan sejumlah pemuda yang diduga sebagai pelaku. Dari sekitar tujuh pemuda yang diamankan, ada empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka kini ditahan di Polres Cirebon. Kasus ini memang akhirnya diserahkan ke Satreskrim Polres Cirebon. “Semua sudah kita limpahkan ke penyidik di Polres Cirebon. Dari mulai barang bukti, hingga empat tersangka yang berhasil kita amankan. Sekarang kasusnya ditangani Satreskrim Polres Cirebon. Silakan konfirmasi ke sana,” ujar Kapolsek Babakan AKP Pardi kepada Radar, Minggu (4/2). Sementara itu, suasana duka masih terlihat di kediaman korban di RT 03 RW 04 Dusun 4, Sumber Kidul. Sepanjang siang kemarin, beberapa kerabat dan rekan-rekan korban terlihat masih berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa. Ayah kandung korban, Rakyad (51), saat ditemui Radar mengatakan jika jenazah anaknya sudah dimakamkan sejak Jumat malam (2/2). Korban dikebumikan setelah selesai menjalani proses otopsi di RS Bhayangkara, Indramayu. Rakyad tidak mengetahui secara persis persoalan apa yang melatar belakangi insiden yang merenggut nyawa anaknya tersebut. “Saya tidak tahu masalahnya. Justru saya ini pengen tahu detailnya. Cuma dari polisi belum memberitahukan ke kami. Apa penyebab anak saya dikeroyok dan motifnya karena apa, kami belum tahu,” tutur Rakyad. Dikatakan Rakyad, insiden tersebut terjadi pada Kamis dini hari (2/2) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu ia tidak sedang berada di rumah karena sejak pukul 02.00 sudah berangkat ke Gebang untuk bekerja. “Saya ditelepon sama anak yang paling besar. Saya lagi kerja disuruh pulang untuk lihat keadaan si bungsu. Saya tidak lihat kondisi sewaktu di lokasi kejadian. Saya baru lihat sewaktu sudah di rumah sakit. Di sana si bungsu sudah dalam kondisi meninggal,” bebernya. Dari informasi yang ia terima, Kamis dini hari tersebut sang anak ditemukan tergeletak di samping rumah kakek korban setelah dihajar oleh sejumlah pelaku yang diduga merupakan oknum warga desa tetangga. “Kata yang di lokasi, Saepul sudah meninggal di lokasi, tapi untuk pastinya saat itu dibawa ke RS Waled. Selesai dari sana langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk otopsi,” katanya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: