Alamak, Imunisasi Difteri Batal Gara-gara Vaksin Belum Ada

Alamak, Imunisasi Difteri Batal Gara-gara Vaksin Belum Ada

  CIREBON - Hingga kini, nampaknya vaksin Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri itu belum juga tersedia. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon meminta kepada para orangtua untuk bersiap melaksanakan vaksin difteri yang ditergetkan kepada anak usia 1-19 tahun. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni SKM MKes menyampaikan, pihaknyna hingga sekarang masih menunggu logistik vaksin difteri. \"Iya karena yang ditunggu-tunggu belum datang juga, yang tadinya kita start 5 Februari besok (hari ini, red), maka imunisasi ORI kita undur. Kita jadwal lagi,\" ungkap Enny kepada Radar, Minggu (4/2). Selain vaksin difteri, pihaknya masih menunggu jarum suntik dan safety box dari Kementerian Kesehatan. Setelah semua vaksin dan peralatan imunisasi lengkap, maka vaksinasi masal bakal langsung digelar dengan menyasar sejumlah wilayah dan sasaran seperti sekolah-sekolah. ”ORI difteri tetap wajib dilakukan. Apalagi tahun lalu, Kabupaten Cirebon ada KLB difteri enam orang, satu di antaranya meninggal dunia. Untuk sasaran imunisasi ORI sendiri, ada 698.767 orang. Nah, satu vaksin bisa untuk 10 orang,\" jelas Enny. Adapun semua kesiapan tenaga medis, bidan, posyandu, dan tempat sudah fix. \"Sudah siap sekali, mulai dari tenaga medis dan tempatnya. Kita juga sudah koordinasi dengan lintas sektor seperti camat dan Dinas Pendidikan. Ya, itu dia tinggal nunggu vaksinnya saja,\" bebernya. Ditambahkannya, difteri kini tidak hanya menyasar balita. Suspect difteri belakangan ini justru banyak kalangan remaja dan dewasa. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak ragu membawa putra-putri mereka ke puskesmas atau posyandu untuk mendapat vaksin difteri. ”Gratis. Kami ingatkan lagi, vaksin ini gratis,\" tegas Enny. Selain itu, Enny juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup sehat. Kemudian, jika ada indikasi seperti gejala difteri, masyarakat tak perlu ragu untuk segera datang ke puskesmas atau rumah sakit. ”Jangan didiamkan, jangan disepelekan, segera berobat,\" tandasnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: