DKIS Kembangkan 8 Aplikasi, Sosialisasi Smart City Kurang Masif

DKIS Kembangkan 8 Aplikasi, Sosialisasi Smart City Kurang Masif

CIREBON - Tahun ini, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon akan mengembangkan sedikitnya delapan aplikasi untuk memberikan akses informasi dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kepala DKIS Kota Cirebon, Iing Daiman SIP MSi mengatakan, pengembangan 8 aplikasi tersebut untuk melengkapi sejumlah aplikasi yang sebelumnya sudah ada. \"Tahun ini ada sekitar delapan aplikasi yang akan kami kembangkan,\" ujar Iing, kepada Radar. Aplikasi tersebut, kata Iing, diantaranya e-library yaitu perpustakaan elektronik yang dapat diakses secara online oleh masyarakat. Kemudian e-presensi siswa yaitu kontrol kehadiran siswa di sekolah melalui sms ke orang tua, SP2D Online yaitu pencairan dana secara otomatis ke rekening penyedia, SMS Blast yaitu pengumuman otomatis kepada pendatang yang masuk ke wilayah Kota Cirebon. Lalu ada e-komoditas yaitu aplikasi yang mendata komoditas-komoditas yang ada di Kota Cirebon, e-posyandu yaitu pendataan dan pengawasan balita dan batita di Kota Cirebon, e-lowker yaitu informasi dan pendaftaran lowongan pekerjaan secara online, serta Sistem Informasi Pengaduan Warga (Siduga) di mana warga bisa membuat pengaduan secara online melalui aplikasi android. \"Secepatnya akan dilaunching,\" ucapnya. Dijelaskan Iing, pengembangan beragam aplikasi yang dilakukan DKIS Kota Cirebon mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Cirebon. Namun, diakuinya tetap ada kendala yang harus dihadapi. Diantaranya sosialisasi yang belum masif akibat jumlah personel yang terbatas serta sarana dan prasarana yang masih kurang. Bahkan, terkendala jaringan yang masih menggunakan wireless. “Sehingga sering terjadi buffering. Karena itu, kedepannya akan menggunakan fiber optik agar proses penerimaan maupun pengiriman pesan bisa semakin lancar,\" tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Asep Deddi MSi mengatakan, jika sistem dan aplikasi yang sudah dikembangkan oleh DKIS harus didukung semua pihak. “Kita memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ujarnya. Asep mengakui bahwa saat ini masih ada kendala diantaranya data yang belum real time. Untuk itu, dirinya meminta kepada semua pihak untuk memahami pentingnya konsep smart city untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah daerah, tapi juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses informasi yang akurat, cepat dan real time,\" harapnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: