Jalan Penghubung Sutawinangun-Tuparev Ambles

Jalan Penghubung Sutawinangun-Tuparev Ambles

CIREBON - Akses jalan alternatif Desa Sutawinangun menuju Jl Tuparev tidak bisa dilalui. Pasalnya, gorong-gorong di Jl Widarasari ambles. Diameter lubangnya hingga satu meter. Hal itu disampaikan Kuwu Desa Sutawinangun, Dedi Suparto kepada Radar Cirebon, Rabu (14/2). Menurutnya, akses jalan pengguna jalan sangat terganggu. Apalagi, jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Dia mengaku, belum menyampaikan masalah ini ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Meski demikian, Dedi sudah berkoordinasi dengan camat setempat untuk menanggulangi jalan yang ambles itu. “Kalau melalui dinas itu prosesnya lama. Jadi, untuk sementara kita ingin menggunakan dana swadaya dari RT maupun RW,” ujar Dedi. Dia minta kepada DPUPR untuk segera membenahi jalan yang ambles tersebut. Sebab, itu merupakan jalan utama menuju Tuparev. Apalagi, tidak sedikit warga pelajar maupun mahasiswa yang hilir mudik melintasi jalan tersebut. “Artinya, kondisi ini sangat urgen dan harus segera dibenahi dinas terkait,” ucapnya. Sementara itu, warga setempat, Sumiati (46) menuturkan, saat hujan besar yang terjadi Jumat dan Sabtu mengakibatkan jalan ambles. Menurutnya, di bawah jalan tersebut ada saluran air atau gorong-gorong. “Mungkin karena saluran air penuh dengan air, akibat hujan deras dan juga permukaan jalan dihantam hujan deras. Sehingga mengakibatkan jalan ini ambles,” ucapnya. Sayangnya, hingga kini jalan yang ambles tersebut tidak ada upaya apa pun dari instansi terkait untuk melakukan perbaikan. “Dari kemarin, ambles sampai sekarang. Tetapi masih dibiarkan saja, tak ada perbaikan sama sekali. Padahal ini kan cukup berbahaya,” tuturnya. Dia menyampaikan, Jalan Widarasari 3 ini merupakan akses penting yang menghubungkan jalan Tuparev dengan Pecilon. Jalan ini selalu ramai dilintasi kendaraan, utamanya mobil. Dirinya sangat berharap, Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa segera melakukan perbaikan. “Kami warga sih minta cepat diberesin. Karena ini kalau hujan, bisa jadi kondisinya bertambah parah. Belum lagi sangat membahayakan kendaraan yang melintas,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: