Pemilu Berkualitas Dimulai dari Proses Rekrutmen Penyelenggaranya

Pemilu Berkualitas Dimulai dari Proses Rekrutmen Penyelenggaranya

JAKARTA - Agar Pemilu menghasilkan pemimpin yang berkualitas, diperlukan penyelenggara yang berkomitmen, proses seleksi yang demokratis dan tim seleksi yang memiliki kredibilitas. Demikian kesimpulan diskusi Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu dengan Media (Ngetren Media) dengan tema Menjaga Integritas Pemilu Sejak Awal Pembentukan Penyelenggara Pemilu, Rabu kemarin (14/2). Narasumbernya adalah Harjono (Ketua DKP Pemilu), August Mellaz (Direktur LSM SPD), dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah (mantan anggota KPU pusat). Harjono mengatakan, sistem demokrasi mesti diatur oleh hukum yang demokratis pula. Ada tiga hal yang mesti diatur dalam demokrasi, yaitu partai politik, kepala daerah, dan penyelenggara pemilu. “Bila ketiganya diatur dengan baik, maka hasilnya pun akan baik,” kata mantan anggota Mahkamah Konstitusi ini. Harjono menambahkan, penyelenggara Pemilu harus memiliki komitmen bersikap netral, independen dan profesional. Karena Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tidak masuk dalam proses seleksi, melainkan hanya menangani pelanggaran kode etik. “Prestasi DKPP bukan terkait dengan banyaknya perkara yang diputus. Bukan di situ. Melainkan terjaganya komitmen penyelenggara Pemilu untuk menjaga etika,” katanya. Sementara Ferry Kurnia Rizkiansyah mengatakan, pemilu di Indonesia merupakan paling kompleks di dunia. Untuk itu, dibutuhkan penyelenggara pemilu yang kompeten dan profesional. Menjadi penyelenggara pemilu bukan untuk sekadar coba-coba atau ingin tampil. Tapi harus orang yang sungguh-sungguh dan profesional. “Kita mengharap penyelenggara pemilu yang oke. Karena itu, proses seleksinya harus dikawal. Jangan sampai ada bisikan dari sini- situ, dari si anu ataupun si itu,” kata mantan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat itu. Berdasarkan pengalamannya, menjadi penyelenggara pemilu, mesti siap-siap dikomplain. Hal-hal kecil bisa dijadikan dasar untuk pengaduan ke DKPP. \"Selain dibutuhkan penyelenggara pemilu yang beretika, juga harus memiliki semangat dalam membangun integritas dan independensi dalam setiap aktivitasnya. (Zain)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: