Pjs Walikota Sebut Pemulihan Pascabanjir Harus Libatkan Banyak Sektor

Pjs Walikota Sebut Pemulihan Pascabanjir Harus Libatkan Banyak Sektor

CIREBON-Pasca banjir, proses recovery atau pemulihan harus segera dilakukan. Pemulihan ini harus melibatkan berbagai sektor, tidak hanya Kantor Penanggulangan Bencana saja. Hal tersebut diungkapkan Pjs Walikota Cirebon Dr H Dedi Taufikkurohman MSi, usai meninjau dua titik yang diterjang banjir di Kota Cirebon. \"Saya lihat upaya rescue atau penyelamatan sudah dilakukan oleh Kantor Penanggulangan Bencana Kota Cirebon,” ungkapnya. Termasuk, distribusi makanan untuk para korban banjir juga sudah dilakukan. Namun, kata Dedi, tidak cukup sampai disitu. Pasalnya, dalam bencana banjir melibatkan anak kecil. Untuk itu, lanjut Dedi, harus dilakukan proses  recovery atau proses pemulihan. \"Khusus untuk anak-anak korban banjir harus di-recovery agar tidak ada trauma akibat banjir pada diri mereka. Proses pemulihan ini menurut Dedi juga harus melibatkan banyak sektor, tidak hanya KPB Kota Cirebon,\" ujarnya. Mulai dari Dinas Sosial untuk masalah korban banjir, Dinas DPUPR untuk permasalahan infrastruktur yang rusak akibat banjir, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan untuk penanggulangan kesehatan pasca banjir serta dinas terkait lainnya. Pihaknya pun akan segera mengoordinasikan diantara semua dinas terkait untuk program recovery dan pemulihan pasca banjir di Kota Cirebon. Pasca banjir yang menerjang sejumlah titik di Kota Cirebon, pengawasan terhadap kesehatan korban banjir pun dilakukan Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hingga kini belum ditemukan adanya masyarakat yang kesehatannya terganggu serius akibat banjir. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, jika saat ini belum ada laporan warga yang kesehatannya mengkhawatirkan akibat banjir beberapa hari lalu. “Kebanyakan warga yang menderita penyakit gatal. Tidak ada masalah kesehatan yang serius,” ungkapnya. Sekalipun belum menemukan masalah kesehatan yang serius, hingga kini petugas dari setiap puskesmas masih terus melakukan pemantauan dan pengawasan kesehatan korban-korban banjir. Sedikitnya, ada 7 titik yang dilakukan pemantauan oleh petugas puskesmas di masing-masing kelurahan. Menyinggung persediaan obat-obatan, Edy mengungkapkan, masyarakat tidak perlu khawatir. “Jumlahnya sangat mencukupi,” jelasnya. Karena stok obat-obatan di masing-masing puskesmas yang ada di Kota Cirebon tersedia hingga 18 bulan,” pungkasnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: