Tanah Bergerak, Lima Rumah di Kuningan Rusak Berat

Tanah Bergerak, Lima Rumah di Kuningan Rusak Berat

KUNINGAN-Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan sejak sepekan ini berdampak pada pergerakan tanah di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, hingga menyebabkan lima rumah warga mengalami rusak berat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, pergerakan tanah menyebabkan lima rumah tersebut mengalami retak-retak pada bagian tembok dan lantainya. Kondisi rumah yang rusak dan membahayakan tersebut memaksa seluruh penghuninya harus mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman. \"Musibah pergerakan tanah di Desa Randusari terjadi pada hari Sabtu (17/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Selain menyebabkan lima rumah warga rusak berat, pergerakan tanah juga menyebabkan jalan penghubung Desa Randusari menuju Kawungsari mengalami retak-retak,\" ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan Ayip Sutrisno kepada Radar. Dijelaskan, kejadian tersebut tengah dalam penanganan tim BPBD dengan datang ke lokasi dan melakukan pendataan serta  melakukan upaya penanganan darurat bersama warga setempat. Di antaranya melakukan pembuatan saluran air atau drainase dan membantu mengevakuasi barang-barang pemilik rumah terdampak pergerakan tanah tersebut. \"Selanjutnya kami sudah berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan kajian terhadap lokasi tersebut. Dari hasil kajian tersebut nanti akan menghasilkan rekomendasi penanganan kawasan pergerakan tanah tersebut apakah perlu dilakukan relokasi atau rekayasa teknis untuk mencegah pergerakan tanah berikutnya,\" ujar Ayip. Selain di Randusari, lanjut Ayip, hujan deras selama beberapa hari ini juga menyebabkan tanah longsor di  sembilan desa di lima kecamatan. Yaitu di antaranya Desa Tugumulya, Kecamatan Darma, hingga mengancam satu rumah warga, di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, menyebabkan TPT Sungai Ciwaringin jebol. Lalu di Desa Cibeureum, Kecamatan Cibeureum menyebabkan tebing longsor hingga mengancam satu rumah warga dan di Desa Kawungsari terjadi longsor yang mengancam satu rumah warga. Selain itu di Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe terjadi tanah longsor yang menyebabkan TPT lapang voli ambrol, di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru, terjadi tanah longsor yang mengancam tiga rumah warga dan di Desa Lebakherang, Kecamatan Ciwaru, terjadi tanah longsor yang mengancam sejumlah rumah warga. Atas kondisi ini, Ayip mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah berbukit dan sekitar aliran sungai untuk selalu waspada saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama. Jangan segan untuk mengungsi ke rumah saudara atau tempat yang lebih aman untuk menghindari kemungkinan bencana terjadi kapan saja. \"Prediksi BMKG musim hujan masih akan terjadi hingga bulan Maret mendatang. Namun kami sudah menetapkan Kuningan siaga bencana tanah longsor dan banjir hingga Mei mendatang, yang berarti masyarakat harus tetap waspada hingga habis musim hujan nanti. Selalu perhatikan lingkungan sekitar seperti permukaan air sungai atau gejala-gejala pergerakan tanah dan melakukan upaya pencegahan seperti membersihkan sungai dan menutup retakan-retakan dan antisipasi lainnya,\" imbau Ayip. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: