Ahmad Rifai Belum Ditemukan Pencarian Kembali Dilakukan Pagi Ini

Ahmad Rifai Belum Ditemukan Pencarian Kembali Dilakukan Pagi Ini

CIREBON–Ahmad Rifai (19), warga RT 02 RW 04, Blok Pejagalan Lama, Desa Batembat yang terseret Sungai Cipager yang melintasi Gesik di Blok Pejagalan Lama, Desa Battembat, Tengahtani belum juga ditemukan. Padahal petugas gabungan Ditpolair Polda Jabar, Sat Brimob Polda Jabar dan Basarnas sudah menyisir sungai dari pagi hingga sore menggunakan perahu karet, Kamis (22/2). Pencarian korban sempat mengundang perhatian masyarakat sekitar. Warga berbondong-bondong melihat. Padahal sangat membahayakan, karena selain kondisi licin, juga membuat petugas kesulitan. “Tidak seidikit warga yang membantu, namun tidak sedikit juga warga menonton. Padahal itu membahayakan bagi mereka sendiri,” kata Kapolsek Kedawung AKP Tutu Mulyana di lokasi pencarian. Sat Brimob Polda Jabar menurunkan puluhan personel untuk membantu petugas lainnya mencari korban. “Kita terjunkan tiga puluh personel untuk membantu pencarian korban,” terang Kompol M. Syahroel, Wakil Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Jabar. Pada pencarian tersebut, polisi mengalami kendala air yang cukup tinggi dan deras. “Mengingat kondisi cuaca yang mulai gelap, rencana pencarian korban dilanjutkan Jumat pagi,” katanya. Syahroel mengimbau kepada masyarakat, bila kondisi turun hujan dan menimbulkan banjir, diharapkan warga berhati-hati, serta tidak bermain di sekitar sungai. “Saya harap warga lebih mengedepankan keselamatan, jika air sungai sudah mulai naik, tidak bermain di sekitar sungai. Itu sangat berbahaya,” tandasnya. Seperti dberitakan sebelumnya, Sofyanudin (53) orang tua korban mengungkapkan, Rabu sore sekitar pukul 17.00 anaknya bersama rekan-rekannya mandi di sungai dengan melompat dari jembatan yang terletak di dekat masjid. Derasnya arus sungai akibat hujan yang mengguyur dalam beberapa hari ini menyeret korban dan rekan-rekannya. Malang bagi Ahmad. Meski sudah berupaya untuk menepi, dia kembali terseret arus sungai karena kehabisan tenaga. ”Anak-anak lain pada ketolong warga, ada juga yang nyangkut di pohon. Saya cari anak saya tidak ketemu. Kata temannya sudah mendarat, tapi karena kelelahan tidak sempat pegang bambu. Jadi terbawa arus,” cerita Sofyanudin. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: