Warga Korban Banjir Diteror Bau Busuk dan Penyakit

Warga Korban Banjir Diteror Bau Busuk dan Penyakit

CIREBON-Tak hanya teror ancaman banjir dan endapan lumpur  tinggi yang dihadapi masyarakat korban banjir di timur Cirebon. Warga juga dipusingkan dengan matinya ribuan ekor ternak. Jumlahnya cukup banyak. Sekitar 7.000 ekor ayam dan 500 kambing. Untuk ayam, berada pada peternakan milik salah satu warga yang berada persis di samping SDN 2 Ciledug Wetan. Semua mati karena banjir. Bangkai ayam-ayam itu belum sempat dievakuasi sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi tersebut tentu mengganggu. Terlebih saat ini warga tengah membersihkan  rumah-rumah mereka yang penuh dengan endapan lumpur tebal hingga setinggi betis. “Sudah mulai bau. Kalau tidak segera dievakuasi atau dibakar, mungkin baunya tambah hebat lagi. Saya khawatir sama dampaknya. Takut nanti banyak penyakit. Apalagi banjir masih bisa datang sewaktu-waktu,” ujar Jeanudin (40) salah seorang warga saat ditemui Radar. Selain 7000 ekor ayam yang mati di kandang, sekitar 500 ekor kambing milik warga di Blok Genteng Ciledug Wetan juga mati tenggelam akibat luapan Sungai Cisanggarung. Kambing-kambing tersebut tidak bisa diselamatkan karena air yang datang begitu cepat. “Selama dua hari terakhir ini sudah kita evakuasi ratusan ekor kambing dari sungai-sungai dipemukiman warga dan dari kandang. Hari ini saja (kemarin, red) sekitar 80 ekor. Sebelumnya ratusan ekor. Banyak sekali jumlahnya yang mati,” tutur Dandim 0620 Kabupaten Cirebin Letkol Inf Irwan Budiana. Dikatakan dandim, meski sudah dilakukan evakuasi, namun diakuinya masih banyak kambing-kambing milik warga yang berada di kandang-kandang di sekitar perumahan. Bahkan ada bangkai seekor sapi masih tergeletak di tengah sawah. “Kita ada personel gabungan sekitar 250 personel. Skenarionya nanti kita buatkan lubang besar, kita tunggu alat berat. Kita tanam (kubur) di situ. Seperti bangkai sapi yang di sawah itu kan tidak mungkin dievakuasi. Jadi paling kita tanam di situ juga,” jelasnya. Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih MM mengatakan, pihaknya sangat berduka dengan banjir besar yang melanda Cirebon timur. “Banjir ini yang terbesar. Pernah 4 tahun lalu juga banjir besar, tapi nggak sebesar ini,” ujarnya. Yuningsih menduga ada kerusakan di hulu Sungai Cisanggarung, sehingga menyebabkan Cisanggarung meluap dan terjadi banjir besar di Cirebon timur. Pihaknya mendorong  Pemkab Cirebon segera melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektoral, termasuk dengan Pemkab Kuningan. “Karena memang penyelesaian banjir ini tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkab Cirebon. Sumber hulu Cisanggarung di Kuningan juga perlu dibahas. Kami di DPRD mendukung Pemkab Cirebon yang akan berkoordinasi dengan Kabupaten Kuningan serta Kota Cirebon,” katanya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: