Restoran-Hotel Penyumbang PAD Terbesar Kota Cirebon
CIREBON - Hotel dan restoran menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar di kota Cirebon. Utamanya restoran yang di akhir 2017 lalu tercatat Rp 32- Rp 34 miliar dari target Rp 24 miliar, naik hingga 150 persen. Capaian tersebut dihimpun dari kurang lebih 200 restoran. Sementara hotel yang terdata di Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon ada 107 hotel dari berbagai klasifikasi dengan total PAD Rp 18 miliar. Kepala BP4D Kota Cirebon M Arif Kurniawan mengungkapkan, restoran menjadi penyumbang PAD terbesar sekaligus menjadi sektor yang paling dinamis. Banyak pendatang baru, namun tak sedikit pula yang gulung tikar. Sebut saja di sepanjang Jalan Cipto Mangunkusumo, sudah ada beberapa tempat makan yang sebelumnya cukup booming akhirnya tutup, berganti dengan tempat dan konsep baru. \"Kunjungan wisata ke Cirebon memang masih didominasi wisata kuliner di banding ke tempat wisatanya. Wisatawan rela antre untuk makan nasi jamblang,\" ungkap Arif, kepada Radar Cirebon, Jumat (2/3). Segmentasi restoran, terutama soal harga sangat memengaruhi. Dari beberapa restoran yang tutup indikasinya ke arah harga. Tempat makan dengan segmentasi menengah dan harga yang lebih reasonable (masuk akal) masih tetap menjadi pilihan pengunjung. Pilihan wisatawan tetap nasi jamblang dan empal gentong yang ikonik. \"Kalau sudah ikonik pasti dicari,\" ucapnya. Sementara capaian PAD sektor perhotelan sebesar Rp 18 miliar dihimpun dari 107 hotel yang terdaftar, di mana kelas tertinggi saat ini adalah bintang 4. Arif mengaku, belum ada izin pendirian hotel baru di tahun 2018, meski sebelumnya sudah ada beberapa titik yang kabarnya akan dijadikan hotel, namun urung berdiri. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: