Jadi Korban Kekerasan, Perawat Puskesmas Polisikan Keluarga Pasien

Jadi Korban Kekerasan, Perawat Puskesmas Polisikan Keluarga Pasien

MAJALENGKA–Kepala Puskesmas Cikijing dr Dikdik Kodarusman membenarkan ada dua perawat Puskesmas Cikijing yang mengalami luka akibat tindakan kekerasan dilakukan keluarga korban meninggal berinisial W (51) asal Desa Kasturi Kecamatan Cikijing, Kamis (1/3). Kedua perawat yang mengalami luka ringan adalah Ishak dan Arianto. Saat kejadian, pasien W dibawa ke puskesmas  dalam kondisi sudah lemas. Perawat sudah curiga dengan kondisi pasien yang sudah lemas tersebut, tapi tetap memberi perawatan kepada pasien dengan dibawa ke Unit Gawat Darurat Puskesmas tersebut. Setelah diperiksa, ternyata pasien sudah meninggal dunia dan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan kepada keluarga pasien. “Entah karena cara penyampaian perawat yang kurang pas membuat keluarga pasien marah-marah hingga memukul perawat sampai lembab, bahkan seorang perawat yang sudah kenal dengan keluarga pasien yang mencoba menenangkan malah kena pukulan keluarga pasien hingga luka cukup parah,” tutur Dikdik, seraya menduga kematian pasien akibat serangan jantung. Dirinya juga sempat memeriksa pasien dan ternyata memang telah meninggal dunia. Tapi keluarga beralasan tubuh pasien masih hangat dan meminta diperiksa ke rumah sakit di Kuningan menggunakan ambulans puskesmas maka Dikdik mengabulkan, walaupun akhirnya keputusan dari rumah sakit di Kuningan juga telah meninggal dunia. Awalnya aksi kekerasan terhadap perawat akan diselesaikan secara kekeluargaan, tapi ternyata  dalam waktu yang singkat sudah menjadi berita viral di media sosial. Sehingga pihaknya menempuh jalur hokum dengan melaporkan tindakan kekerasan itu ke Polsek Cikijing. “Para perawat dan karyawan shock karena ini kejadian pertama kali, dan kami berharap tindaan kekerasan ini tidak terulang kembali,” harap Dikdik, di sela pelantikan pengurus IDI di aula SKB Majalengka, Sabtu (3/3). Pihak keluarga pelaku pemukulan sudah datang meminta maaf kepadanya dan kepada kedua perawat yang jadi korban kekerasan, karena  sudah menyadari tindakannya itu salah. “Meskipun kami sudah melapor ke polisi, tapi kami berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan Rabu nanti akan diformalkan,” ujarnya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: