Pengadaan Selter Tidak Efektif, Masih Banyak PKL Berkeliaran

Pengadaan Selter Tidak Efektif, Masih Banyak PKL Berkeliaran

CIREBON–Penataan pedagang kaki lima (PKL) belum menampakan hasil signifikan. Padahal anggaran yang sudah digelontorkan nilainya juga cukup besar. Tak kurang dari Rp1,9 miliar dianggarkan pemerintah kota melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM). Anggaran itu terbagi dalam beberapa kegiatan. Mayoritas berupa pembangunan selter di Alun-alun Kejaksan, Jl Siliwangi (Bank BJB) dan Stadion Bima. Khusus untuk PKL di Pasar Kanoman diberi tenda dengan perangkat perizinan berupa tanda daftar perusahaan (TDP). Faktanya di lapangan, pembangunan selter tidak berjalan efektif. PKL tetap bermunculan meski seringkali kucing-kucingan. Seperti yang terjadi, Selasa (6/3). Entah karena informasi yang sudah bocor atau kesigapan PKL di Jalan Siliwangi. Niat Satpol PP melakukan penertiban, gagal total. Tiba-tiba saja kawasan itu bersih. “Kita sidak rutin. Tapi tiap datang seringnya bubar,” ujar Kepala Seksi  Pengendalian dan Operasi Satpol PP Herbinawan kepada Radar. \"\"Sejauh ini, upaya yang dilakukan sebatas sidak. PKL di sekitar Selter Alun-alun Kejaksan dan Jl Siliwangi terus menerus dikontrol. Tujuannya, agar pedagang di lokasi tersebut jera dan tak berjualan di lokasi tersebut. Namun kehadiran PKL ini memang sulit dipantau. \"Kita akan tetap melaksanakan giat rutin ini sampai PKL di depan kawasan tersebut bersih,” tandasnya. Dari sidak rutin PKL depan BJB Siliwangi itu, pihaknya mendapati dua gerobak dorong PKL buah-buahan yang diangkut petugas. Dagangan buah di kawasan tersebut rata-rata dimiliki penduduk luar Cirebon. Hanya saja pedagangnya memang orang Cirebon. \"Bosnya ini dari luar kota, pedagangnya yang orang Cirebon. Kalau sudah dua tiga kali kita lihat dia tetap kena sama kita, ya kita sidang nantinya,\" tuturnya. Satpol PP juga akan menjajaki kerja sama dengan SDN Kramat terkait pedagang yang berjualan di depan sekolah. Selain dilarang karena berjualan bukan di tempatnya, larangan ini juga baik bagi siswa SD ini. \"Kita imbau sekolah juga jangan sampai para siswa itu jajan di luar sekolah,\" tambahnya. Untuk meniadakan PKL di depan SD tersebut, Satpol PP meminta sekolah untuk membuatkan pot tanaman berukuran. Untuk keindahan dan keasrian sekolah, pot bunga tersebut bisa jadi solusi untuk meminimalisir kehadiran pedagang kaki lima di depan sekolah. Sementara, upaya penataan PKL tahun ini diprediksi jalan di tempat. Setelah membangun tiga selter, tahun ini Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk pembangunan selter. Kabid UMKM Disdagkop-UKM, Saefudin Jupri mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hilangnya anggaran tersebut. Salah satunya, anggaran untuk dinas secara keseluruhan memang ada pengurangan. “Tidak ada anggaran, jadi tidak ada pembangunan selter lagi,” ujar Jupri. Kabarnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga sedang ada pemeriksaan terkait dengan pembangunan Selter Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Stadion Bima dan Jl Siliwangi (samping Bank BJB). Jupri membenarkan pemeriksaan ini.  “Kami sedang diminta penjelasan oleh BPK tentang pembangunan selter mulai dari Cipto, Bima dan samping Bank BJB,” katanya. BERHARAP BANTUAN CSR Meski tidak ter-cover dalam anggaran tahun ini, namun Jupri berharap banyak pembangunan selter tidak berhenti. Ia berharap perusahaan maupun badan usaha milik negara (BUMN) melalui program corporate social responsibility (CSR). Sejauh ini, baru satu selter yang pembangunannya dibiayai penuh oleh swasta yakni di Cirebon Super Block (CSB) Mall. Pendanaan dari CSR juga diterapkan pada selter Jl Cipto Mk. Rencananya ada perusahaan minuman yang akan menggarap peninggian atap. Kemudian melengkapi fasilitas seperti musala, air, dan perlengkapan lainnya. “Kita masih menunggu, karena perusahaan swasta sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu penyempurnaan selter,” tuturnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: