46 Orang Warga Kedungbunder Keracunan Bubur, Diduga Ini Penyebabnya

46 Orang Warga Kedungbunder Keracunan Bubur, Diduga Ini Penyebabnya

CIREBON - Rumi masih shock. Puluhan tahun menjual bubur sup dan aneka makanan lainnya untuk kebutuhan sarapan pagi, kali ini wanita 55 tahun itu mengalami peristiwa tidak mengenakan. Sebanyak 46 orang mengalami keracunan, diduga karena menyantap sup bubur yang dijajakan Rumi. Peristiwa itu terjadi di Desa Kedungabunder, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/3) lalu. Setiap pagi, di rumahnya yang berada di Blok Pejagan Asem, RT 04 RW 01, Rumi “diserbu” warga untuk kebutuhan sarapan. Pagi itu, di luar dugaan, ada kejadian tersebut. “Gak nyangka bakal begini. Saya masih shock. Kalau jualan lagi masih takut. Isya Allah nanti jualan lagi kalau tenang, karena sekarang pikirannya belum tenang,” ujar Rumi kepada Radar, Kamis (8/3). Rumi mengaku sudah puluhan tahun menjual makanan untuk kebutuhan sarapan pagi. Seperti bubur sup, soto, gorengan, nasi, dan lainnya. Selama itu pula dirinya selalu menggunakan bahan bumbu yang alami yang dia buat sendiri. Namun, baru kemarin dirinya menggunakan bumbu kelapa bubuk sachet atau bumbu siap saji yang dibeli di toko. “Biasanya marut kelapa. Karena badan sudah tua dan capek, jadi saya pakai bumbu santen yang sudah jadi. Saya curiganya karena itu, banyak yang keracunan makan sup. Tapi saya masih tetap bersyukur karena masyarakat masih percaya saya. Mereka tidak ada yang menuntut,” ucapnya. Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, keracunan makanan yang menimpa puluhan masyarakat bermula, sekitar pukul 10.30 WIB dua orang datang ke Puskesmas Winong. Keduanya berobat dengan gejala pusing-pusing, mual, muntah, mencret, dan mengeluarkan cairan bekas makanan. Lambat laun, masyarakat yang berobat ke Puskesmas Winong semakin banyak. Saat diperiksa mempunyai gejala yang sama; mual, muntah, keluar cairan bekas makanan, nyeri otot, dan diare yang diduga karena keracunan. \"Karena banyak, jadi kita buatkan posko di Balai Desa Kedungbunder. Untungnya sampai saat ini tidak ada yang parah,” kata petugas lapangan Puskesmas Winong, Rasmin. Rasmin mengatakan, sudah mendatangi rumah Rumi. Semua jenis makanan yang dijual Rumi diperiksa. Dan yang dianggap mencurigakan sebagai penyebab racun, diambil untuk diuji di laboratorium. “Dugaan sementara penyebabnya dari sup yang dijual Ibu Rumi. Kita sudah ambil sampelnya dan sudah kita kirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk diuji,” katanya. Terpisah, Kapolsek Gempol Kompol Ribut Setiabudi membenarkan adanya keracunan yang terjadi di Desa Kedungbunder. “Dari data yang saya terima yang mengalami gejala itu sekitar 46 orang. Yang paling parah atas nama Ubada Hanan Zaki balita berumur 3 tahun. Tapi sekarang (kemarin, red) sudah baik dan tidak sampai dirawat di rumah sakit,” tandas kapolsek. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: