Longsor di China, 46 Orang Tewas

Longsor di China, 46 Orang Tewas

Di Nepal, Bus Terjun ke Jurang BEIJING – Korban tanah longsor yang melanda Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, pada Jumat pagi lalu (11/1) bertambah. Kemarin (12/1) tim penyelamat memastikan bahwa korban jiwa berjumlah 46 orang. Dari jumlah itu, 19 orang di antaranya adalah anak-anak. Upaya pencarian korban pun diakhiri kemarin setelah tim penyelamat menemukan jasad tiga orang yang dilaporkan hilang. “Setelah semalaman mencari, tim penyelamat akhirnya menemukan jenazah tiga orang yang hilang,’’ terang jubir pemerintah Provinsi Yunnan. Tim yang terdiri dari sekitar 1.000 orang itu menemukan tiga mayat tersebut kemarin pagi. Dengan demikian, upaya pencarian korban di Desa Gaopo, Zhenxiong County, yang terletak di lokasi terpencil itu resmi dihentikan. Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa orang dewasa mendominasi korban tewas. “Sebanyak 27 orang dewasa dan 19 anak-anak tewas akibat bencana tanah longsor ini,” terang Xinhua. Pemerintah akan memberikan santunan 20.000 yuan (sekitar Rp30,9 juta) kepada keluarga masing-masing korban. Selain itu, pemerintah akan menanggung pula biaya pengobatan seluruh korban luka. Bencana longsor itu juga menyebabkan sedikitnya dua orang luka berat. Hingga kemarin, dua warga Desa Gaopo tersebut masih dirawat intensif di rumah sakit. Selain menimbulkan korban jiwa, tanah longsor yang dipicu hujan deras itu juga memorak-porandakan 16 rumah. ’’Luas area yang tertutup longsor berkisar 120 x 110 meter,’’ kata jubir pemerintah. Ketinggian longsoran tanah yang menutupi Desa Gaopo mencapai 16 meter. Oleh karena itu, tim penyelamat pun kesulitan melakukan evakuasi. Jumat lalu, pemerintah telah mengerahkan sedikitnya 20 ekskavator untuk mempercepat penggalian. Selain itu, truk dan mobil pemadam kebakaran disiagakan di lokasi kejadian. Li Yongju, seorang saksi mata, mengaku mendengar suara bergemuruh Jumat pagi lalu. Saat itu, pria 50 tahun tersebut membersihkan halaman belakang rumahnya. Begitu mengetahui tanah longsor yang melanda Gaopo, dia langsung mengambil sekop dan mengajak para tetangga ke lokasi kejadian. “Kami berhasil menarik beberapa orang dari timbunan longsor,’’ ceritanya. Bencana tanah longsor itu terjadi setelah hujan deras dan salju mengguyur kawasan tersebut selama sekitar 10 hari berturut-turut. September lalu, gempa bumi juga melanda wilayah itu dan membuat tebing di sekitar Gaopo memiliki sudut yang jauh lebih curam. Akibatnya, desa terpencil itu lenyap tertimbun tanah saat bencana longsor Jumat lalu. Sementara itu, kecelakaan yang merenggut korban jiwa tidak sedikit terjadi di Nepal kemarin. Sebuah bus terjun ke jurang di dekat Desa Chatiwan, wilayah barat negara itu, dan menyebabkan sekitar 30 orang tewas. Korban tewas terdiri dari 22 pria, tujuh perempuan, dan seorang anak. Kecelakaan itu juga menyebabkan belasan penumpang lain terluka. “Bus melintasi jalan berkerikil di wilayah pegunungan saat mengalami kecelakaan,” ungkap Ramesh Bahadur Dhanuk, salah seorang anggota kepolisian setempat. Saat itu, terang dia, wilayah tersebut masih gelap karena tertutup kabut tebal. Karena jarak pandang yang sangat terbatas, sopir bus tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Akibatnya, bus sarat penumpang tersebut jatuh ke jurang sedalam 300 meter. (AFP/AP/CNN/hep/dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: