Hari Ini, Unswagati Wisuda 724 Mahasiswa
KESAMBI - Sebanyak 724 mahasiswa Unswagati akan diwisuda menjadi sarjana dan magister, hari ini (16/1), di hotel Zamrud. Prosesi wisuda XXXVII dilakukan langsung oleh Rektor Unswagati Dr H Djakaria Machmud SE SH MSi. Wakil Rektor I, Prof Dr Johan W R MPd mengatakan, pada kesempatan ini Unswagati akan mewisuda sarjana dan magister XXXVII. Wisuda sarjana dan magister tahun akademik 2012/2013 ini, mengacu kepada SK Rektor Nomor: SKEP/ 015/UNIV/I/2013 Tentang Lulusan Sarjana dan Magister Wisuda XXXVII Tahun Akademik 2012/2013. “Berdasarkan SK Rektor Nomor: SKEP/014/UNIV/I/2013, juga akan diumumkan wisudawan terbaik tahun akademik 2012/2013,” katanya kepada Radar, Selasa (15/1). Wisudawan terbaik Pascasarjana program studi Agronomi diraih Nunuy Ratna Wulan IPK 3,65. Pascasarjana/Ilmu Administrasi disabet Andi Azis IPK 3,85. Pascasarjana/Ilmu Hukum -Konsentrasi Hukum Kesehatan diraih Lia Febria Santi IPK 3,65. Pascasarjana/Pendidikan Bahasa Indonesia didapat Endi Suhendi IPK 3,73. Wisudawan terbaik sarjana S1, Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum diraih Mazaayatul Fajrin IPK 3,47. Aya panggilan akrabnya, tak lain adalah presenter program Wewara RCTV. Terbaik di Fakultas Ekonomi Prodi Ilmu Manajemen yaitu Vina Novitasari IPK 3,18, Ekonomi/Akuntansi diraih Hery Suheri IPK 3,24. FKIP/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia disabet Silvia Rosalina Amira IPK 3,34. FKIP Pendidikan Bahasa Inggris diraih Anita Febriana IPK 3,69. FKIP Pendidikan Matematika, Popiani IPK 3,71. FKIP Pendidikan, Ekonomi Henawati Privolia Nurbayanti IPK 3,76. FKIP Ilmu Administrasi Negara, Andri Tria Hermawan IPK 3,03. FISIP/Ilmu Komunikasi, Fagil Moch Syarif IPK 2,94. Fakultas Teknik prodi Teknik Sipil diraih Wahyu Mahaendra IPK 3,28. Rektor Unswagati, Dr H Djakaria Machmud SE SH MSi, berharap wisudawan dan wisudawati tetap bisa menjaga nama baik almamater Unswagati. Khususnya ketika memasuki dunia kerja, memiliki kebanggaan terhadap Unswagati. Menurut Djakaria, peralihan status Unswagati menjadi perguruan tinggi negeri (PTN), tinggal menghitung waktu. Saat ini Kementerian Pendidikan sedang memproses Unswagati untuk menjadi PTN. Tentu saja ini patut disyukuri, akan ada PTN di wilayah Ciayumajakuning. Dijelaskan, wacana peralihan status Unswagati menjadi PTN tercetus pada 9 Agustus 2009. Saat itu, Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan Lc menawarkan supaya Unswagati bisa beralih menjadi PTN. Gubernur menganggap Bandung sudah terlalu padat, perlu ada pemerataan pendidikan agar tidak hanya tersentral di Bandung. Empat hari setelah muncul wacana itu, lanjut Djakaria, pihaknya rapat dengan dewan pembina dan yayasan tentang wacana peralihan status Unswagati menjadi PTN. Karena harus mematuhi mekanisme, pada 9 September 2009 diadakan rapat dengan senat universitas, dan langsung disetujui. Bulan Desember 2012, lanjut Djakaria, aset yang dimiliki Unswagati diinformasikan ke Kementerian Pendidikan termasuk menyerahkan naskah akademik. Bahkan berdasaran perhitungan, aset Unswagati dari awal Rp100 miliar naik menjadi Rp110 miliar. Walaupun masih ada tanah yang belum dibebaskan. Namun dari jumlah tanah yang dibebaskan, ditambah aset tanah milik Unswagati, saat ini mencapai 20,5 hektare dari 30 hektare yang dibutuhkan. Oleh Kemendiknas angka 20 hektare tetap bisa memenuhi syarat menjadi PTN, hanya saja kementerian meminta komitmen pembebasan tanah hingga tercapai angka 30 hektare. Tanah yang sudah dibebaskan saat ini sudah 17 hektare, ditambah lagi tanah aset Unswagati 3,5 hektare. “Alhamdulillah, akhirnya membuahkan hasil. Tanggal 3 Januari 2013, suratnya sudah masuk Dirjen Dikti, dan Unswagati sedang diproses untuk dinegerikan,” bebernya. Mantan wali kota Tangerang ini menambahkan, Unswagati sudah memiliki 17 program studi, dan semua prodi sudah terakreditasi. Bahkan Fakultas Kedokteran yang baru berdiri empat tahun sudah terakreditasi, untuk pertama kalinya akreditasi FK Unswagati mendapatkan nilai C. (abd/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: