Modus Beri Bantuan, Bayi 9 Hari Diculik
MAJALENGKA - Kasus penculikan bayi merambah Kabupaten Majalengka. Kali ini menimpa Ny Surtinah (36) warga Blok Karyalaksana, Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. Karena keteledorannya, bayi berusia sembilan hari yang baru dilahirkannya, raib dibawa kabur orang yang mengiming-iminginya biaya syukuran dan persalinan. Kasus penculikan ini bermula saat ibu korban Surtinah (36), melakukan persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majalengka, Senin (7/1) lalu. Saat itu, korban kedatangan seseorang yang mengaku bernama Yanti, warga Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Ketika bertemu, pelaku menanyakan identitas lengkap korban. Pelaku juga menawarkan akan berkunjung ke rumah korban sebelum syukuran. Pada hari Kamis (10/1), pelaku datang ke rumah korban dan menjanjikan akan membantu memberikan biaya syukuran dan biaya persalinan yang belum dibayar. Usai berbincang-bincang, pelaku pulang menggunakan ojek. Senin (14/1) pagi hari, Yanti kembali datang ke rumah korban dan membawa oleh-oleh berupa mi instan dan permen untuk saweran. Pada hari itu, pelaku menginap di kediaman korban dengan alasan hujan. Keesokan harinya, Selasa (15/1) sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku mengajak korban berbelanja ke pasar tradisional Cigasong dan mengambil uang di ATM untuk membayar biaya persalinan serta keperluan bayi. Saat itu, anak yang bernama Muhamad Iman Aldiansyah sudah di tangan pelaku. Korban bersama pelaku berangkat ke Pasar Cigasong menggunakan ojek. Ketika korban belanja, pelaku yang sudah menggendong bayi itu langsung kabur. “Sesampai di pasar, Saya turun dan diberikan uang Rp50 ribu untuk belanja sayuran dan keperluan bayi. Sementara, anak saya dibawa dia (Yanti, red). Katanya nanti ke ATM bareng. Padahal Saya belanja hanya 10 menit di pasar itu dan jaraknya juga nggak begitu jauh dari lokasi tunggu. Tapi dia (pelaku, red) sudah tidak ada,” kata ibu korban sambil meneteskan air mata saat ditemui di kediamannya, kemarin. Dirinya menunggu sampai empat jam, namun Yanti tidak kunjung datang. Saat itu juga korban merasa panik dan mempunyai firasat buruk. Korban sempat menanyakan keberadaan pelaku ke sejumlah warga di pasar itu. “Saya nanya ke tukang parkir, katanya ibu yang bawa bayi pergi ke arah barat. Saya panik dan langsung pulang, kemudian lapor ke pemerintah desa, kemudian dilanjutkan ke Polsek,” ungkapnya. Surtinah membeberkan, pelaku yang membawa kabur putra keempatnya itu memiliki ciri-ciri tahi lalat di bawah mata tepatnya di tengah hidung kirinya. Selain itu, tinggi sekitar 155 sentimeter dengan kulit sawo matang. Saat membawa kabur anaknya, memakai baju berwarna ungu dan jilbab merah muda. “Saya berharap polisi cepat mengungkap kasus penculikan anak Saya. Dan pelaku dihukum seberat-beratnya,” ucap dia. Sementara itu, Kepolisian Resor Majalengka melalui Polsek Cigasong masih terus mengembangkan kasus penculikan bayi tersebut. Kapolsek Cigasong AKP Kustadi SH melalui Kanit Reskrim, Aiptu Solihin Narsa mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memintai keterangan sejumlah saksi. “Menurut keterangan masyarakat setempat, pelaku yang bernama Yanti tersebut tidak ada di Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Namun, kami masih terus melakukan pengejaran,” ujar Solihin kepada Radar, kemarin (16/1). Dikatakan, ciri-ciri bayi yang diculik tersebut ada tanda hitam di bagian kiri pusar. “Peristiwa ini baru terjadi di wilayah hukum Polsek Cigasong,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: